Kita mendorong agar nakes melakukan vaksin setiap hari dan program ini juga terbuka untuk para lansia supaya bisa mendapat suntik vaksin di rumah sakit Ulin dan RS Anshari Saleh
BANJARMASIN, KP – Program vaksinasi Covid-19 sebagai upaya menangani pandemi Virus Corona bagi Tenaga Kesehatan (Nakes) di Kota Banjarmasin terus berjalan.
Namun disisi lain, ternyata terdapat segelintir nakes yang menolak disuntikkan vaksin. Hal itu diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, Machli Riyadi saat dibincangi awak media di lobby Gedung Balai Kota Banjarmasin, Senin (15/02) siang.
Mantan Wadir Administrasi dan Keuangan RSJ Sambng Lihum itu mengakui bahwa memang ada nakes yang menolak dengan jumlah yang tidak banyak. “Nakes yang menolak vaksinasi ada, tapi jumlahnya sedikit. Alasannya pun dapat dipertanggungjawabkan seperti memiliki penyakit diabetes, jantung dan penyakit berbahaya lainnya,” jelas Machli.
Menurutnya, alasan-alasan seperti itu tidak menjadi sebuah permasalahan selama apa yang diakuinya itu benar. Maka Dinkes sendiri bisa memberi toleransi. Namun, apabila terbukti menolak tanpa ada alasan yang dapat dipertanggungjawabkan dan tidak sesuai dengan ketentuan. Maka pihaknya akan memberikan sanksi terhadap yang bersangkutan.
“Kita akan beri sanksi kepada yang bersangkutan,” tandasnya.
Kendati demikian, machli belum menjelaskan secara rinci terkait jenis sanksi apa yang bisa dijatuhkan kepada nakes apabila terbukti menolak vaksin tanpa alasan yang jelas.
Lantas, apakah target vaksinasi Nakes ini bisa tepat waktu?
Machli mengaku optimis, bahwa sebelum akhir Februari, program vaksinasi yang saat ini tengah bergulir untuk para nakes bisa tercapai secara keseluruhan.
Itu artinya, tahap kedua vaksinasi untuk pemberi pelayanan publik dan masyarakat umum yang dijadwalkan Maret depan bisa dijalankan dengan mudah.
“Kita mendorong agar nakes melakukan vaksin setiap hari. Program ini juga terbuka untuk para lansia. Mereka bisa mendapat suntik vaksin di rumah sakit Ulin dan RS Anshari Saleh,” tutupnya.
Juri Bicara Satuan Tugas (Satgas) penanganan pandeminCocid-19 itu menjelaskan, hingga saat ini, progres vaksinasi virus Corona sendiri sudah mencapai 52,40 persen, dari target sasaran sekitar 7.000 Nakes.
“Dari data yang kami ambil, vaksinasi untuk nakes di Banjarmasin capaian kit berada pada posisi 52,40%, dari 7.000 lebih sasaran,” tukasnya.
Disinggung apakah ada nakes yang menolak saat mau divaksin, Machli mengakui ada saja nakes yang menolak. Namun jumlahnya sangat sedikit.
Machli menilai, kebanyakan alasan nakes menolak vaksin karena calon pasien mengidap penyakit bawaan atau komorbid yang terbilang beresiko.
“Nakes yang menolak vaksinasi ada sedikit. Tapi alasannya dapat dipertanggungjawabkan seperti memiliki penyakit diabetes, jantung dan penyakit berbahaya lainnya,” cetusnya.
Ia menilai, alasan-alasan seperti itu tidak menjadi masalah selama benar. Namun, apabila terbukti menolak tanpa ada alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. “Kita akan menegur yang bersangkutan,” tandasnya.
Lantas, jika banyak nakes yang menolak vaksinasi, apakah target vaksinasi Nakes ini bisa tepat waktu?
Machli mengaku optimis, bahwa sebelum akhir bulan ini proses vaksinasi untuk nakes sudah tercapai keseluruhan. Itu artinya, tahap kedua vaksinasi untuk pemberi pelayanan publik dan masyarakat umum yang dijadwalkan Maret depan bisa dijalankan dengan mudah.
“Kita mulai mendorong agar nakes melakukan vaksin setiap hari. Program ini juga terbuka untuk para lansia. Mereka bisa mendapat suntik vaksin di rumah sakit Ulin dan RS Anshari Saleh,” tutupnya. (Zak/K-3)