Keberhasilan kipper Barito Putera, Muhammad Riyandi menahan penalty Bruno Smith dari Arema FC, menuai pujian berbagai pihak.
SOLO, KP – Aksi heroik diperlihatkan kiper Barito Putera, Muhammad Riyandi, pada laga kontra Arema FC. Penyelamatan terhadap penalti Bruno Smith itu menuai pujian dari berbagai pihak.
Hadiah penalti diberikan wasit Mochamad Adung untuk Arema FC pada injury time babak kedua. Sang pengadil menunjuk titik putih setelah Chris Rumbiak dinilai melanggar Johan Ahmad Farizi di kotak terlarang.
Bruno Smith maju sebagai eksekutor. Andai penalti itu masuk, maka Singo Edan akan menyamakan skor menjadi 2-2 sekaligus terhindar dari kekalahan. Namun, aksi heroik ditunjukkan Muhammad Riyandi.
Kiper Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-23 itu dengan gemilang menebak arah penalti Bruno Smith dan menghalaunya. Penyelamatan Muhammad Riyandi sukses memastikan Barito Putera mengemas angka penuh pada laga kedua Grup A Piala Menpora 2021.
Pelatih Barito Putera, Djadjang Nurdjaman, tak kuasa melontarkan pujian. Tak lupa, pria asal Jawa Barat itu memuji perjuangan keras anak asuhnya pada laga di Stadion Manahan, Solo, Kamis 25 Maret 2021 malam WIB.
“Dia (Muhammad Riyandi) bermain dengan baik. Kami percaya sejak awal. Ini hasil yang baik dan jadi modal bagus untuk kami semua ke depan,” ujar Djadjang Nurdjaman pada konferensi pers virtual, Jumat (26/3/2021).
Video penyelamatan heroik itu diunggah oleh akun Instagram @liga1match. Pujian pun mengalir untuk aksi Muhammad Riyandi. Beberapa warganet mempertanyakan keputusan wasit memberi penalti, tetapi juga mengapresiasi penyelamatan hebat itu.
“(Manuel) Neuer versi Indo,” tulis @mirzaghulam9.
“Pemain terbaik malam ini Muhammad Riyandi,” ujar @mhmmdazmie.
Kemenangan penting
Kemenangan Barito Putera atas Arema Malang dengan skor 2-1 pada laga kedua Grup A Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan Solo, Kamis (25/3/2021) malam. Dinilai sebagai kemenangan penting.Dua gol Barito dicetak Alif Jaelani dan Beni Oktavianto di babak pertama, sementara gol hiburan Arema FC dicetak oleh Feby Eka Putra di babak kedua
Seperti janjinya, Djanur mencoba merotasi sejumlah pemain dengan menurunkan starting eleven berbeda dibanding saat melawan PSIS Semarang. Di sektor penjaga gawang, Djanur mempercayakan Riyandi menggantikan posisi Aditya Harlan yang kebobolan tiga gol pada pertandingan sebelumnya.
Sementara di lini belakang, Cassio De Jesus menandai comeback-nya ke lapangan hijau dengan menggantikan peran Dandi Maulana. Refqy Suryawan yang pada laga sebelumnya memulai laga dari bangku cadangan juga dipercaya tampil sejak menit awal untuk mengisi pos bek kiri.
Di tengah, Djanur masih mempercayakan kolaborasi Bayu Pradana, Alif Jaelani, dan Luthfi Kamal mengatur ritme permainan. Sementara di depan, Bissa Donald tampil sejak menit awal dengan ditemani Amrizal Umanailo dan Beni Oktavianto.
Strategi yang diterapkan Djanur terbukti moncer. Laga baru berjalan 10 menit, Laskar Antasari mampu unggul melalui gol Alif Jaelani. Berawal dari sapuan bola tidak sempurna dari kiper Arema Teguh Amiruddin, bola jatuh ke kaki Bissa Donald yang dengan tenang mengirimkan bola kepada Alif Jaelani. Dengan tenang, Alif menempatkan bola ke sudut kiri gawang Arema.
Unggul satu gol membuat Barito lebih nyaman dalam memainkan pertandingan. Hasilnya, pada menit 24 Barito kembali manggandakan keunggulan melalui aksi solorun Beni Oktavianto. Skor 2-0 untuk keunggulan Barito bertahan hingga turun minum.
Di babak kedua, kendali permainan lebih banyak dipegang Arema FC. Singo Edan terus berusaha membongkar pertahanan Barito guna mengejar ketertinggalan. Sebaliknya, Barito hanya bisa melancarkan sesekali serangan balik.
Terus digempur, pertahanan Barito akhirnya bobol juga. Berawal dari kemelut yang terjadi di depan gawang Barito pada menit 54, gelandang Arema, Feby Eka Putra berhasil menghukum kelengahan lini belakang Laskar Antasari. Gol tersebut membuat Arema FC kian bernafsu untuk menyamakan kedudukan.
Di sisa laga, kedua tim silih berganti melancarkan serangam berbahaya. Drama hadir di penghujung laga. Wasit memberikan penalti untuk Arema setelah Bagas Kaffa dianggap melakukan pelanggaran terhadap Johan Alfarizie. Padahal, dalam tayangan ulang tidak ada sentuhan berarti yang membuat kapten Arema tersebut terjatuh.
Untungnya, Barito punya M Riyandi di sektor penjaga gawang. Kiper Timnas Indonesia tersebut berhasil menahan sepakan penalti terarah Bruno Smith, dan memastikan tiga poin untuk Barito Putera.
Hasil ini membuat Barito menempati posisi kedua klasemen sementara Grup A Piala Menpora 2021 dengan raihan 4 poin. Laskar Antasari hanya kalah selisih gol dari pemuncak klasemen PSIS Semarang yang sebelumnya mengalahkan Persikabo 1973 dengan skor 3-1. (nets/piq/k-9)