Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Layani Sepenuh Hati, Bayar Seikhlasnya

×

Layani Sepenuh Hati, Bayar Seikhlasnya

Sebarkan artikel ini
Hal 9 25 Klm Sepenuh Hati
TEMPAT PRTAKTEK- dr Adelina Octavia dan Fadlullah Karami, dua orang petugas medis yang bertugas di Klinik Emerald Care saat menunjukan lokasi praktek dengan bayaran seikhlasnya dari pasien. (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Patut diacungi jempol, Klinik Kesehatan Emerald Care menjadi satu-satunya fasilitas pelayanan kesehatan swasta yang sama sekali tidak membebankan biaya bagi pasiennya yang berobat ke sana.

Pasalnya, sejak klinik yang beralamat lengkap di Komplek Bumi Lingkar Basirih, Jalan Garuda VI, Blok VII F, Nomor 07, RT 11, RW 01, Kelurahan Basirih Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan itu resmi beroperasi pada Sabtu (03/04) pekan lalu, sama sekali tidak pernah mematok harga bagi seluruh pasiennya.

Baca Koran

Jika melihat kawasan di lokasi, sepintas, tak ada yang berbeda dari sebuah rumah di alamat tersebut. Namun pasalnya, klinik yang hanya diisi oleh satu dokter dan satu perawat itu hanya ditandai dengan bentangan spanduk putih yang berisi lengkap dengan nomor Surat Izin Praktik (SIP) di depan teras rumah.

Setelah ditelaah lebih jauh, rumah tersebut ternyata adalah sebuah klinik kesehatan bernama Emerald Care dan baru beroperasi sekitar sepekan yang lalu.

Saat dibincangi Kalimantan Post, dr. Adelina Octavia yang tidak lain merupakan satu-satunya dokter di klinik bertajuk ‘Siap Melayani Masyarakat Sepenuh Hati Dengan Biaya Seikhlasnya’ itu menceritakan bahwa di klinik tempat ia bekerja bukan untuk mencari sebuah keuntungan.

“Rasa kemanusiaan yang datang dari lubuk hati pemilik klinik ini lah yang membuat saya tertarik untuk ikut bergabung mengabdikan diri ke masyarakat,” ungkapnya pada Kalimantan Post, Jumat (09/04) siang

Ia membeberkan, bahwa di klinik tersebut hanya memiliki satu ruang perawatan yang sudah didesain khusus untuk kenyamanan pasien saat berobat lengkap dengan kasur dan pendingin ruangan.

“Rumah ini milik Pak Temmy yang sengaja dijadikan klinik untuk membantu masyarakat kelas menengah ke bawah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa memikirkan biaya berobat,” bebernya

Baca Juga :  UNISKA Naik Kelas! Bukan Alternatif, Tapi Pilihan Utama Pendidikan Tinggi Kalsel

Lantas siapakah sosok yang disebut dengan Pak Temmy itu?

Dokter muda yang baru berusia 28 tahun itu mengaku, jika dirinya bersama rekannya perawat di klinik yang bernama Fadlullah Karami (27) baru sekali bertemu dengan sosok pria yang dikenal sebagai salah satu pengusaha besar di Kota Banjarmasin tersebut.

“Awalnya beliau (pengusaha) itu kenal dengan teman saya yang berprofesi sebagai dokter gigi. Lalu ingin mencari dokter umum yang mau praktik di klinik tersebut. Kemudian dikenalkan lah saya, dan ditawari oleh beliau. Karena tertarik jadi saya terima,” ungkap wanita kelahiran 1992 itu.

Ia menerangkan, selain pemeriksaan kesehatan, Klinik Emerald Care juga menyediakan obat-obatan untuk warga yang berobat. Namun klinik tersebut hanya untuk melakukan penanganan awal. Jika dirasa berat pihaknya akan membuatkan surat rujukan ke rumah sakit terdekat.

Selain itu, klinik tersebut juga tidak hanya bisa dimanfaatkan oleh warga sekitar saja. Melainkan juga bisa bagi warga yang berdomisili di luar daerah itu, tanpa ada syarat-syarat apapun.

“Dalam sehari itu ada sekitar satu atau dua orang warga yang datang berobat. Rentang usianya diatas 30 tahun. Keluhan mereka biasanya batuk, pilek, dan nyeri pada ulu hati lalu kita berikan obat. Dari warga mana saja boleh, tidak perlu bawa KTP atau Kartu Keluarga (KK),” paparnya.

Lalu, dikemanakan uang warga yang bayar seikhlasnya tersebut. Apakah untuk gaji mereka berdua?

Mengenai hal itu, dokter muda dengan sapaan Adel itu menjelaskan bahwa uang bayaran warga secara sukarela itu justru digunakan untuk membeli keperluan obat-obatan. Bukan dipakai untuk keperluan pribadi.

Bahkan ia mengaku, tidak pernah menerima uang itu langsung dari pasien. Karena tepat di depan klinik, terdapat sebuah kotak bertuliskan ‘bayar sukarela’ untuk warga memasukan uang sebagai bayaran

Baca Juga :  Rencanakan Angkutan Massal

“Tidak pernah tahu berapa orang biasanya membayar. Karena biasanya pasien langsung memasukan ke dalam kotak dan sudah dibuat dalam amplop. Itupun tidak ada paksaan. Kalau tidak dibayar juga tidak apa-apa,” ujarnya.

Adel melanjutkan, rencananya kotak tempat pembayaran sukarela oleh masyarakat itu akan dibuka dalam sebulan sekali untuk dibelikan obat-obatan dan keperluan klinik lainnya.

Adapun jadwal praktik klinik tersebut yakni Senin, Selasa dan Jum’at mulai pukul 10.00 hingga 14.00 Wita. Sedangkan Rabu dan Kamis klinik dibuka buka mulai pukul 11.00 sampai 14.00 Wita. Terus pada hari Sabtu buka mulai pukul 13.00 sampai 15.00 Wita.

“Kita buka hampir setiap hari. Terkecuali pada hari minggu dan libur nasional,” pungkas Adelina.

Sayangnya keberadaan klinik yang berada di ujung Ibu Kota Kalimantan Selatan ini masih belum banyak diketahui oleh masyarakat. Sehingga dalam sepekan terakhir dr Adel dan rekannya itu baru memberi perawatan kepada lima orang warga sekitar.

“Maklum masih baru. Harus disosialisasikan lebih gencar lagi. Agar klinik kita ini bisa membantu masyarakat untuk bisa menikmati pengobatan tanpa memikirkan biaya berobat,” tandasnya.

Sementara itu, salah seorang warga Jalan Garuda 6 Suhartini mengaku sangat terbantu dengan adanya klinik tersebut. Wanita paruh baya itu mengaku juga sempat beberapa kali memeriksakan kondisi kesehatannya, terutama tekanan darah.

“Sangat bagus ini, pelayanannya pun juga bagus. Kami warga di sini sangat terbantu. Cuman warga belum banyak tahu saja. Karena kalau ke puskesmas jaraknya jauh dari sini,” ujarnya singkat. (Zak/K-3)

Iklan
Iklan