Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Petani Keluhkan Kendala Pertanian di Tanah Bumbu

×

Petani Keluhkan Kendala Pertanian di Tanah Bumbu

Sebarkan artikel ini
8 3klm kendala
KELUHKAN – Petani di Desa Sungai Danau mengeluhkan kendala pertanian pada saat Sosialisasi Perda Nomor 12 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Daerah oleh Wakil Ketua DPRD Kalsel, M Syaripuddin. (KP/ist)

Batulicin, KP – Petani di Kabupaten Tanah Bumbu mengeluhkan kendala yang dihadapi dalam meningkatkan produksi pertanian di kabupaten tersebut, menyusul banjir yang merusak areal pertanian.

“Kita mengharapkan agar wakil rakyat bisa memperjuangkan infrastruktur dan sarana penunjang kegiatan pertanian,” kata Kepala Desa Sungai Danau, H Syabani Rasul pada sosialisasi perda yang dilaksanakan Wakil Ketua DPRD Kalsel, M Syaripuddin, belum lama ini.

Kalimantan Post

Apalagi lahan pertanian sangat luas, sehingga memerlukan sarana penunjang pertanian agar bisa memberikan hasil optimal.

“Banjir lalu menyebabkan gagal panen, sehingga petani kehabisan uang untuk mengolah lahan tersebut,” ungkap H Asul pada kegiatan yang dihadiri kelompok tani di desa tersebut.

Untuk itu, petani menginginkan agar ada desain site plan pertanian, agar dapat meminimalisir kerugian petani, terutama saat terjadi bencana, seperti halnya banjir.

“Terutama di tengah pandemi ini, kita terus berupaya membantu para petani agar tetap produktif,” jelasnya.

Wakil Ketua DPRD Kalsel Muhammad Syaripuddin mengatakan sengaja memilih sosialisasi Perda Nomor 12 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Daerah di Kabupaten Tanah Bumbu.

“Karena sosialisasi ini penting diketahui masyarakat, khususnya Tanah, yang merupakan salah satu daerah lumbung pertanian Kalsel,” tambah Bang Dhin, panggilan akrab M Syaripuddin.

Bahkan, kegiatan ini menjadi sarana bagi petani setempat untuk mengeluhkan kendala yang dihadapi mereka, terutama di tengah pandemi Covid-19.

“Kalau tidak ada pertemuan ini, kita mungkin tidak tahu kebutuhan petani di lapangan,” ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.

Ditambahkan, masyarakat menginginkan adanya desain site plan pertanian, alat mesin pertanian (alsintan), ditolaknya pendaftaran asuransi oleh PT Jasindo.

“Petani juga meminta bantuan modal dari pemerintah untuk melanjutkan menanam padi, karena gagal panen setelah musibah banjir,” kata wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VI, meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru. (lyn/K-1)

Baca Juga :  Saat Menjual, Harga Tiga Produk Emas Meroket, Ada Sentuh Rp2,56 Juta/Gram
Iklan
Iklan