HMI meminta kepada Bid Propam Polda Kalsel melakukan penanganan atas dugaan salah tangkap
BANJARMASIN, KP – Sejumlah pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Kalsel mengadu ke Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Polda Kalsel.
Rupanya kedatangan para mahasiswa itu untuk melapor, karena ada rekannya jadi korban salah tangkap oleh oknum polisi.
Itu disampaikan Ketua Umum Badan Koordinasi HMI Kalsel, Zainuddin, kepada wartawan.
Dari keterangan, ia bersama Ketua HMI Banjarmasin, Barabai, Banjarbaru serta rekannya yang diduga menjadi korban salah tangkap yaitu M Rafii.
“Kami pada Sabtu (12/9) pukul 11.00 WITA sudah di Polda Kalsel, sampai selesai sekitar pukul 17.00 WITA dan sudah dibuat BAP,” tambah Zainuddin.
Semua mengadukan adanya dugaan salah tangkap oleh sejumlah oknum Polisi terhadap rekannya, M Rafii di Sekretariat HMI Hulu Sungai Tengah (HST), Jalan Lingkar Walangsi-Kapar, Desa Banua Budi, Kabupaten HST, Provinsi Kalsel.
Kejadian itu menurutnya sekitar pukul pada Rabu (8/9) sekitar pukul 17.30 WITA.
Dijelaskan Zainuddin, rekannya tersebut dibawa oknum polisi dalam penangkapan yang disebut terkait kasus dugaan pencurian kendaraan bermotor di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Menurutnya dari pengakuan Rafii, saat diinterogasi, rekannya itu sempat pula mendapat tindakan kekerasan sehingga terpaksa mengakui tuduhan terlibat dalam pencurian kendaraan bermotor yang tidak pernah dilakukan rekannya.
Ia mengungkapkan, dugaan salah tangkap tersebut makin nampak saat rekannya dibawa ke Kantor Polres HSU pada Kamis (9/9/2021).
Dimana setelah bercerita kepada petugas di Polres HSU, bahwa ia terpaksa mengaku saat diinterogasi sebelumnya, rekannya tersebut dibebaskan dengan alasan ada pihak yang menjaminkan.
Rafii lalu kata Zainuddin dijemput oleh rekan dan keluarganya.
Atas insiden, Zainuddin mengatakan, HMI meminta kepada Bid Propam Polda Kalsel melakukan penanganan atas dugaan salah tangkap.
HMI Kalsel juga menurutnya berharap agar oknum petugas yang diduga salah tangkap tersebut bisa ditindak jika memang terbukti melakukan kesalahan.
“Insiden di Sekretariat HMI HST tersebut berpotensi merusak citra HMI khususnya di mata masyarakat sekitar Sekretariat.
Pasalnya sempat dikira warga sekitar bahwa terjadi penangkapan tersangka tindak pidana peredaran gelap narkotika.
Karena saat kejadian itu, sempat ada tembakan peringatan yang membuat warga sekitar berdatangan,” jelas Zainuddin.
“Oknum polisi itu harus ditindak tegas sesuai peraturan Kepolisian.
Karena ini tidak hanya merusak nama HMI tapi juga menciderai nama baik Kepolisian juga.
Kami berencana untuk mendampingi Rafii melakukan visum,” tegasnya.
Sementara pihak Humas Polda Kalsel, belum bisa dihubungi. (K-2)