Banjarmasin, KP – Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 masih difokuskan pada percepatan penanganan Covid-19, yang hingga kini masih menempatkan dua kota berada pada pemberlakuan pembatasan kegiatan (PPKM) level IV.
“Penanganan pandemi Covid-19 masih menjadi prioritas pada 2022,” kata Gubernur Kalsel, H Sahbirin pada paripurna dewan dengan agenda penandatangan nota kesepakatan kebijakan umum anggaran dan prioritas plapon anggaran sementara (KUA PPAS) APBD tahun 2022, Kamis (23/9), di Banjarmasin.
Menurut Sahbirin, langkah antisipasi perlu dilakukan, apabila pandemi masih berlangsung hingga tahun depan, sehingga anggaran daerah tidak terlalu banyak mengalami refokusing seperti tahun lalu dan tahun ini.
“Selain itu, penanganan dampak dari pandemi Covid-19, seperti bidang kesehatan dan pendidikan,” tegas Paman Birin, panggilan akrab Sahbirin Noor.
Paman Birin menambahkan, masyarakat yang terdampak dari segi perekonomian juga akan tetap menjadi perhatian, menyusul adanya pertambahan jumlah penduduk miskin sejak pandemi berlangsung pada Maret tahun lalu.
“Pembangunan ketiga sektor utama, yakni kesehatan, pendidikan dan perekonomian harus diusahakan semaksimal mungkin,” tambahnya pada paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK.
Untuk KUA-PPAS Kalsel tahun anggaran 2022, besaran Pendapatan Daerah ditetapkan sebesar Rp5,5 triliun lebih dan Belanja Daerah sebesar Rp5,5 triliun lebih.
Dari jumlah tersebut ada kekurangan sekitar Rp30 miliar lebih yang nantinya akan ditutupi dari pembiayaan netto pada tahun anggaran yang berjalan.
Selain penandatangan Nota Kesepakatan terkait dengan KUA-PPAS Tahun Anggaran 2022 antara Pemerintah Provinsi dengan DPRD Kalimantan Selatan, Rapat Paripurna yang digelar hari ini juga memiliki sejumlah agenda lain. Salah satunya perubahan jadwal kerja anggota legislatif dan Rencana Kerja DPRD Kalimantan Selatan untuk tahun depan. (lyn/KPO-1)
APBD 2022 Fokus Percepatan Penanganan Covid-19
