Banjarmasin, KP – Memutuskan untuk resign atau keluar dari pekerjaan tetap yang selama ini menopang biaya hidup, tentu saja bukan perkara mudah.
Apalagi, jika pilihan itu diambil di tengah masa sulit ketika COVID-19 masih melanda, khususnya di Banjarmasin. Dimana, hampir semua sektor usaha terdampak pandemi hampir 2 tahun terakhir.
Adalah Muhammad Hasbi Assidiqi, pria muda masih berusia 29 tahun, yang mantap untuk resign dari perusahaan percetakan tempatnya bekerja selama 2 tahun terakhir ini.
Saat ini, dirinya tengah serius untuk mengembangkan usaha rumahan di bidang kuliner, yang setahun belakangan ini telah dijalankan isterinya.
“Sudah mantap. Sudah konsultasi juga dengan keluarga di rumah, keluar dari perusahaan tempat kerja untuk membangun usaha sendiri,” ungkapnya, saat dibincangi Kalimantan Post, Senin (25/10/2021).
Awalnya, sang isteri yang hobi memasak mencoba memulai usaha kuliner kecil-kecilan di rumah, dengan membuat menu dessert Milk Chesse Manggo. Setelah ditawarkan, ternyata banyak yang suka. Konsumen mulai banyak mengenalnya. Pelanggannya pun perlahan mulai bertambah.
Lantaran isteri kewalahan mengerjakan sendiri, Hasbi, begitu ia biasa disapa, berinisiatif untuk terjun langsung membantu. Terlebih lagi, saat ini ada penambahan menu baru.
“Respon pasar cukup bagus, saya memutuskan untuk lebih fokus mengembangkan bisnis rumahan ini, dan resign dari perusahaan. Selain Milk Chesse Manggo, kami juga ada menu baru, yaitu Dimsum. Isteri yang bikin, saya bagian pemasaran dan pengantaran,” ujar Hasbi.
Harga Milk Chesse Manggo dibandrol Rp 15 ribu per cup. Sedangkan, harga 1 box Dimsum aneka toping, dipatok Rp 30 ribu.
Dimsum isinya terdiri dari 2 siomay ayam udang toping wortel, 2 siomay ayam udang toping jamur, 2 siomay ayam udang toping stick crab,
2 kulit tahu ayam udang, dan sudah termasuk 3 varian cocolan chili oil, saos mentai dan sambal bangkok.
Sementara ini, pemasaran dilakukan Hasbi melalui online di media sosial Instagram dengan nama akun @ndok_yummy, sejak bulan november 2020 lalu.
“Alhamdulillah, lumayan lah omzetnya sekarang. Kalo lagi sepi bisa dapat Rp 300 ribuan sehari. Tapi, kalo orderan lagi ramai, omzetnya bisa sampai Rp 900 ribuan dalam sehari,” ungkap ayah 2 orang putri ini.
Hasbi menambahkan, keunggulan dari daganganya bukan hanya sekadar menjual makanan dan minuman enak dari segi rasa saja. Tapi, juga dari sisi kualitas bahan dan proses pengerjaan yang mengutamakan kebersihan.
“Selain enak, sehat dan dijamin halal. Konsumen juga bisa menghabiskan waktu berkualitasnya dengan memesan menu kami. Pelanggan tinggal order dan kami siap mengantarkan ke rumah,” katanya.
Ia berharap, kedepannya lebih banyak lagi orang-orang yang mengenal dan menyukai menu yang ditawarkannya. Seiring dengan proses peningkatan mutu dan pelayanan yang terus dilakukan Hasbi bersama sang isteri.
“Kami ingin memanjakan pelanggan, agar bisa menghabiskan waktu berkualitas mereka dengan menu-menu jualan kami,” pungkasnya. (opq/K-1)