Banjarmasin, KP – Kabupaten Barito Kuala dan Tanah Laut siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas untuk jenjang SMA dan SMK di wilayahnya masing-masing.
Bahkan sekolah sudah melengkapi persyaratan PTM terbatas, seperti vaksin bagi siswa dan tenaga pendidik, serta kelengkapan dalam melaksanakan protokol kesehatan (prokes) ketat.
“Jika memang ingin melaksanakan PTM terbatas, tidak cuma melaksanakan prokes, namun juga standar operasional prosedur (SOP),” kata Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin, usai kunjungan kerja ke SMA Negeri 1 Anjir Muara dan SMA Negeri 1 Kurau, kemarin.
Salah satunya adalah jaga jarak aman, baik antar siswa maupun tenaga pendidikan, sehingga terhindar dari kerumuman pada saat datang dan pulang sekolah. “Jadi harus ada SOP untuk menghindarkan kerumunan dan menjaga jarak,” tambah politisi Partai Gerindra.
Kemudian, siswa, guru dan tenaga pendidikan sudah divaksin dan menerapkan hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Kita berharap jika PTM terbatas dilaksanakan agar orang tua dan sekolah bisa bekerjasama menjaga anak-anak, dan sekolah juga harus punya buku monitoring atau lembar monitoring yang diukur bukan hanya suhu badan tapi juga monitoring kegiatan anak di luar rumah,” tambah Lutfi.
Hal senada diungkapkan anggota Komisi IV DPRD Kalsel, H Troy Satria, dimana sekolah harus segera melengkapi persyaratan PTM terbatas, agar siswa aman dari paparan Covid-19.
“Jika ada orang tua yang tidak menginginkan PTM terbatas, maka sekolah harus tetap memfasilitasi dengan pembelajaran secara daring atau online,” tambah politisi Partai Golkar.
Sedangkan anggota Komisi IV lainnya, H Hamsyuri mengakui, persiapan prokes di SMA 1 Anjir Muara sudah maksimal.
“Bahkan surat permohonan untuk PTM sudah dilayang ke Dinas Pendidikan Kalsel, dan tinggal menunggu persetujuan saja,” ujar Hamsyuri.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kurau, Muhammad Hifni mengatakan, kunjungan ini dapat memberikan masukan bagi sekolah yang berada di pinggiran agar bisa lebih maju, seperti SMA di Banjarmasin, Banjarbaru maupun Kabupaten Banjar.
“Kita harapkan masukannya untuk perbaikan sekolah ke depan, seperti SOP penerapan protokol kesehatan,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Kepala Sekolah SMAN Anjir Muara, Suti Ningsih, mengingat pandemi Covid-19 menyebabkan banyak anak SMA Negeri Anjir Muara putus sekolah, karena menikah.
“Kita usulkan PTM terbatas agar siswa tetap sekolah, sehingga tidak putus sekolah,” katanya. (lyn, /KPO-1)