Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Dekati Nataru 2022, Harga Bapok Melambung

×

Dekati Nataru 2022, Harga Bapok Melambung

Sebarkan artikel ini
8 4klm 8
MELAMBUNG - Harga kebutuhan bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru 2022 melambung naik, sepetti harga telur dan minyak goreng. (KP/Opiq)

“Saat ini, harga minyak goreng per liter paling rendah kisaran Rp20.000. Walaupun agak mahal tapi tetap dicari konsumen. Apalagi, jika pedagang makanan pasti perlu kan ya,” ucap Burhan.

BANJARMASIN, KP – Harga kebutuhan bahan pokok (bapok) menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 melambung naik. Stok yang terbatas tak sebanding dengan permintaan pasar.

Baca Koran

Misalnya saja, telur ayam ras yang dalam beberapa bulan terakhir terus berangsur naik. Pergerakan harga ini diperkirakan akan terus terjadi hingga tibanya Nataru.

Apalagi, telur merupakan salah satu bahan pangan yang terbilang tinggi kebutuhannya di masyarakat. Terlebih, adanya momentum hari besar keagamaan dan pergantian tahun.

Dalam beberapa pekan terakhir, perlahan pasti harga telur ayam ras terus mengalami kenaikan. Hingga bertahan dalam beberapa hari ini di kisaran Rp25.000 sampai Rp26.0000 per kilogram.

Padahal, sebelumnya harga telur ayam ras ini sempat merosot hingga Rp19.000 per kilogram.

Pantauan di sejumlah agen telur, untuk harga telur ayam ras eceran sudah mencapai Rp27.000 per kilogram, sedangkan untuk grosir Rp25.000 per kilogramnya.

Menurut Burhan, salah satu agen telur di Pasar Lama Banjarmasin, kenaikan harga disebabkan lantaran pasokan telur yang terbatas, sementara permintaan di masyarakat meningkat saat ini.

“Biasanya memang begitu, saat mendekati perayaan Natal dan Tahun Baru harga-harga kebutuhan pokok pada naik, seperti harga telur ini,” ungkapnya, Kamis (23/12).

Ditambahkannya, pasokan telur dari Jawa kurang banyak, sehingga permintaan untuk telur lokal dirasakan makin meningkat. Padahal, di sisi lain produksi telur ayam lokal juga terbilang masih agak kurang saat ini.

Burhan berkesimpulan, dengan terbatasnya pasokan telur, sedangkan permintaan tinggi, maka harganya bisa saja akan terus mengalami kenaikan.

Baca Juga :  Jemaah Umroh di Travel Sholli dari Sampit Hingga Palembang, Seat Agustus Sudah Terpenuhi

Sementara itu, harga minyak goreng, khususnya dalam bentuk kemasan masih bertahan tinggi alias mahal. Meski beberapa waktu lalu terjadi kenaikan harga, tapi tidak banyak, berkisar Rp1.000 sampai Rp2.000 per liter.

“Saat ini, harga minyak goreng per liter paling rendah kisaran Rp20.000. Walaupun agak mahal tapi tetap dicari konsumen. Apalagi, jika pedagang makanan pasti perlu kan ya,” ucap Burhan.

Meski begitu, kata Adi, konsumen mengurangi jumlah pembeliannya. “Jika biasanya beli 5 liter, paling sekarang belinya 3 atau 4 liter saja,” jelasnya.

Ia menambahkan, kenaikan harga di momentum Nataru ini akan berangsur-angsur stabil ketika permintaan masyarakat mulai menurun.

“Kebiasaannya begitu ya, kalau sudah selesai perayaan natalan atau tahun baruan, harga-harga sembako akan kembali normal,” imbuhnya. (opq/K-1)

Iklan
Iklan