Banjarmasin, KP – Ancaman banjir di Kota Banjarmasin memang bukan hanya isapan jempol belaka. Pasalnya, baru memasuki awal tahun 2022, Ibukota Provinsi Kalimantan Selatan ini baru saja kembali diterjang banjir rob.
Terhitung ada 15 titik pemukiman yang terdampak akibat peningkatan permukaan air Sungai Martapura ini.
Karena itu, Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyiapkan segala hal yang perlu dilakukan guna mengantisipasi dampak banjir di Bumi Kayuh Baimbai ini.
Kepala BPBD Kota Banjarmasin, Fahrurraji mengaku pihaknya sudah meminta seluruh camat untuk menyiapkan lokasi pengungsian di masing-masing wilayahnya.
Namun sampai sekarang baru satu kecamatan yang selesai diverifikasi oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kota Banjarmasin. Yakni wilayah Banjarmasin Selatan.
“Baru satu yang selesai dan tinggal kami verifikasi. Yaitu di kawasan Kecamatan Banjarmasin Selatan,” ungkapnya pada awak media, Selasa (4/1) siang.
Menurutnya, upaya menghimpun dan memverifikasi data kawasan yang bisa dijadikan tempat untuk mendirikan tempat pengungsian itu tidak lain adalah sebagai bentuk antisipasi apabila ke depan terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Lokasi calon pengungsian itupun masih kami rumuskan, di mana saja nantinya posko pengungsian didirikan. Karena ini tidak bisa sembarangan. Kita harus melihat fasilitas mck (mandi, cuci, kakus) dan lainnya juga,” tekannya.
Disamping itu, ia kembali menekankan, bahwa banjir rob yang saat ini merendam Kota Banjarmasin adalah murni dikarenakan air pasang yang terjadi akibat peningkatan permukaan air laut. Alias tak ada sangkut pautnya dengan banjir kiriman.
“Murni pasang surut air laut,” tandasnya.
Disinggung apakah ada pertambahan volume ketinggian pasang air sungai dibandingkan sebelumnya, Fahrurraji menyatakan, tak ada.
Bahkan, menurutnya, pasang air sungai tampaknya fluktuatif alias naik turun.
“Tidak separah yang sebelumnya,” ujarnya.
Lantas, apakah ada potensi banjir kiriman? Fahrurazi meyakini, potensi itu akan ada bila kabupaten tetangga yakni Kabupaten Banjar dan Tanah Laut mengalami banjir. (Zak/KPO-1)