Banjarmasin, KP – Panitia khusus (Pansus) II Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (PPJMD) 2021-2026 menjadikan RPJMD Kalteng sebagai rujukan dalam pembahasan RPJMD lebih lanjut.
“Kita akan jadikan RPJMD Kalteng ini sebagai rujukan untuk membahasan lebih lanjut,” kata Ketua Pansus II RPJMD Kalsel, Imam Suprastowo kepada wartawan, kemarin, di Banjarmasin.
Hal tersebut diungkapkannya usai studi komparasi ke Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapepemlitbangda) Kalteng di Palangka Raya, belum lama ini.
“Jadi kita perlu merumuskan tujuan pembangunan lima tahun ke depan, terutama bidang perekonomian,” tambah politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Menurut Imam Suprastowo, dijadikan rujukan ini juga dikarenakan kondisi geografis dan masyarakat di wilayah Kalteng tidak jauh berbeda dengan Kalsel, termasuk rencana pembangunan yang diinginkan untuk lima tahun ke depan.
“Kita akan adopsi yang sesuai dengan kebutuhan Kalsel ke depan,” jelas Imam Suprastowo.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan dan Penelitian Pengembangan Daerah (Bapepemlitbangda) Kalteng, H Kaspinor memaparkan antara lain gambaran umum provinsinya yang memiliki luas wilayah 153.564 Km2 terbagi 14 kabupaten/kota, sebanyak 136 kecamatan dan 1.576 desa/Kelurahan.
Sedangkan penduduk di Kalteng kini berjumlah 2,6 juta jiwa atau rata-rata kepadatan 17 jiwa/km2.
Visi pembangunan provinsi tetangga tersebut “Kalteng Makin Berkah” (bermartabat, elok, religius, kuat, amanah dan harmonis).
Kemudian lima misi strategis yang Kalteng laksanakan, yaitu mepercepat pembangunan ekonomi yang produktif, kreatif dan berwawasan lingkungan, memperkuat ketahanan daerah dan mengantisipasi perubahan global dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui reformasi birokrasi.
“Kemudian mempercepat pembangunan sumber daya manusia yang cerdas, sehat dan berdaya saing,” tambahnya.
Ditambahkan, juga meneguhkan Kalteng yang beriman, berbudaya dan berkesetaraan gender.
Sedangkan tujuan RPJMD Kalteng 2021-2026 adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong pengembangan ekonomi kreatif serta pemerataan pembangunan melalui konektivitas antarwilayah. Juga mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan meningkatkan tingkat kondusifitas daerah melalui pemenuhan kebutuhan dasar dan pengurangan kemiskinan masyarakat.
Kemudian, mewujudkan peningkatan ketahanan daerah terhadap resiko ancaman bencana dan budaya serta kerentanan pangan, dan meningkatkan sistem pemerintahan dan kualitas layanan birokrasi yang inovatif dan responsive.
“Meningkatkan kualitas SDM dan nilai-nilai agama dalam kehidupan sosial budaya bermasyarakat serta meningkatkan kesetaraan gender,” jelas Kaspianor.
Studi komparasi tersebut didampingi Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel Syaiful Arifin, MSi beserta jajaran. (lyn/K-1)