Banjarbaru,KP- Nama Kampung Purun sudah tidak asing lagi bagi khalayak umum. Kampung yang oleh , Pemerintahan Kota (Pemko) Banjarbaru dimotori aparatur Kelurahan Palam menetapkannya sebagai salah satu destinasi wisata dalam kerangka pengembangan wisata bertajuk kampung tematik sejak tahun 2016.
Sejak itu, pesona Kampung Purun kian terlihat. Warga yang sebelumnya sporadis mengayam purun dan menjualnya sendiri ke Martapura, mulai dikumpulan dalam sebuah kelompok. Saat ini bahkan ada beberapa kelompok perajin. Di antaranya; Galoeh Tjempaka, Al Firdaus, dan Galoeh Banjar.”
Kreasi purun yang dihasilkan juga kian beragam. Dari yang semula berupa tikar dan bakul, menjadi banyak varian. Di antaranya; tas, topi, tempat botol, dompet, hingga baki. Mendukung pengembangan kreasi purun, kelompok perajin dibantu alat tumbuk mekanis. Karena sebelumnya, proses menumbuk masih dilakukan warga dengan cara tradisional.
Menurut Maimunah, perajin lainnya di Kampung Purun Palam, produk purun warga Palam kini tak hanya menyasar pasar lokal di Kalimantan Selatan. Pemasarannya kini hingga pulau Jawa dan Bali. Bahkan hingga luar negeri. “Irak, Turki, dan Eropa,” ujarnya
Mengeskpose potensi Kampung Purun terus dilakukan Pemko Banjarbaru yang kini di bawah kemepimpinan Wali Kota/Wakil Wali Kota, HM Aditya Mufti Ariffin – Wartono. Teranyar Kampung Purun Palam diresmikan sebagai objek One Village One Product (OVOP) pekan terakhir Desember 2021 lalu.
Seperti diketahui, OVOP merupakan program yang dikembangkan oleh Kementerian Ekonomi Perdagangan dan Industri di Jepang pada era1980-an. Program ini memiliki tujuan untuk memberdayakan daerah-daerah minimal memiliki satu produk khas dengan kualitas ekspor. (Dev/K-3)