Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

Uniska Angkat Bicara, Salah Satu Akademisinya Ada di Video Klarifikasi Edy Mulyadi

×

Uniska Angkat Bicara, Salah Satu Akademisinya Ada di Video Klarifikasi Edy Mulyadi

Sebarkan artikel ini
IMG 20220128 WA0017

Banjarmasin, KP – Pasca beredarnya video memuat pernyataan Edy Mulyadi yang menyinggung masyarakat Kalimantan belum lama ini yang viral. Kemudian berlanjut beredar video klarifikasi yang di dalamnya turut dihadiri salah satu akademisi Uniska.

Baca Koran

Rupanya video klarifikasi tersebut ikut menuai beragam kritik dan polemik di sejumlah sosial media yang mempertanyakan keikutsertaan salah satu pengajar Uniska tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Rektor Uniska Prof Abdul Malik melalui Wakil Rektor 1, Dr Muhammad Zainul memberikan keterangan, bahwa keikutsertaan salah satu pengajar di Uniska itu tidak ada kaitanya dengan universitas (Lembaga).

“Itu adalah personaliti, Uniska tidak pernah membenarkan hal seperti itu,” ujarnya, Rabu (24/1/2022).

Dosen tersebut berangkat ke Jakarta bukan urusan Uniska, tapi urusan pribadi yang bersangkutan.

Wakil Rektor 1 Uniska itu juga menegaskan kalau Uniska tidak mendukung pernyataan Edy Mulyadi yang menyebutkan ‘Kalimantan Tempat Jin Buang Anak’.

“Kalaupun misalnya ada salah satu dosen Uniska yang menyatakan masyarakat tidak tersinggung dengan pernyataan Edy Mulyadi, itu merupakan pernyataan pribadi yang bersangkutan. Kalau dari Uniska tidak membenarkan,” jelasnya.

“Terlepas memang yang bersangkutan adalah dosen Uniska, tapi kalau pernyataannya mendukung pernyataan Edy Mulyadi, saya kira kita tidak memberikan dukungan itu,” sambungnya.

Sebelumnya, kata Dr Mohammad Zainul pihaknya juga turut mengecam atas pernyataan Edy Mulyadi yang diduga menyinggung masyarakat Kalimantan.

“Karena bagaimanapun juga itu sangat tidak etis mengeluarkan kata-kata seperti itu,” ungkapnya
Meski kata-kata itu, menurut Edy Mulyadi adalah sesuatu hal yang biasa. Namun, bagi masyarakat Kalimantan kata-kata yang dikeluarkan itu sangat menimbulkan ketersinggungan.

“Jadi saya sebagai Wakil Rektor 1 menilai kata-kata itu tidak etis. Kalau misalkan yang bersangkutan tidak setuju dengan perpindahan ibu kota negara saya rasa bisa menggunakan diksi-diksi yang lain,” pungkasnya (fin/KPO-1)

Baca Juga :  Jemaah Haji Asal HST Hj Sanainah Wafat, Sudah 10 Orang Meninggal dari Embarkasi Banjarmasin
Iklan
Iklan