Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Kelangkaan Pupuk Subsidi Masih Menghantui Petani Di Anjir

×

Kelangkaan Pupuk Subsidi Masih Menghantui Petani Di Anjir

Sebarkan artikel ini
8 4klm 8
RESES – Disela kegiatan reses yang berlangsung secara maraton selama delapan hari berturut-turut, yaitu tanggl 13 – 20 Pebruari 2022, Karli Hanafi juga menyempatkan diri menyapa warga yang sedang melakukan aktivitas di sekitar lokasi reses di Kabupaten Barito Kuala, seperti melihat dari dekat hasil kebun petani. (KP/Lili)

“Kami cuma kebagian debu, sementara kondisi jalan sudah rusak parah, siapa yang harus bertanggung jawab dalam hal ini, adakah kontribusi dari perusahaan kelapa sawit itu untuk masyarakat khususnya untuk perbaikan dan pemeliharaan jalan,” kata Muhammad Gazali

BANJARMASIN, KP – Dari 14 titik reses yang dilakukan anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan di daerah pemilihan Kabupaten Barito Kuala, 13 – 20 Pebruari 2022, masalah utama dikeluhkan dan diaspirasikan untuk diperjuangkan adalah soal kelangkaan pupuk bersubsidi.

Baca Koran

“Dari 14 desa yang saya kunjungi saat reses kali ini, ada 12 desa yang masyarakatnya mengeluhkan  dan keberadaan Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) tidak difungsikan,” beber Karli Hanafi saat diwawancarai usai melakukan reses di 14 desa yang berada di wilayah Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.

Selain itu, katanya melanjutkan, masyarakat juga menyampaikan beberapa permasalahan lainnya  seperti mempertanyakan kontribusi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang angkutannya selalu melintasi jalan-jalan yang ada di wilayah mereka, padahal tonasenya melampaui kemampuan jalan sehingga membuat badan jalan rusak dan bergelombang.

“Kami cuma kebagian debu, sementara kondisi jalan sudah rusak parah, siapa yang harus bertanggung jawab dalam hal ini, adakah kontribusi dari perusahaan kelapa sawit itu untuk masyarakat khususnya untuk perbaikan dan pemeliharaan jalan,” kata Muhammad Gazali salah seorang tokah masyarakat di Desa Anjir Serapat Lama.

Menanggapi hal itu, Karli mengatakan, jalan yang rusak di wilayah tersebut merupakan jalan kabupaten, untuk itu pihaknya akan berkordinasi dan minta perhatian untuk membuat marka atau rambu terkait larangan atau pun batas angkutan jalan.

“Selain itu juga akan diupayakan untuk berkordinasi dengan Dinas PUPR agar bisa meningkatkan kelas jalan yang ada,” ujar Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kalsel ini.

Baca Juga :  Ini Langkah Pengawasan OJK terhadap PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia dan Industri Pindar

Selain masalah pupuk dan kondisi jalan akibat angkutan kelapa sawit, hal lainnya yang juga disuarakan masyarakat dalam kegiatan reses tersebut, diantaranya soal jaringan listrik yang belum secara permanen fasilitasnya masuk ke desa, hanya kabel yang disangkutkan ke pohon atau tiang kayu tanpa tiang sebagaimana mestinya, tanaman jeruk yang masih terimbas banjir besar beberapa waktu lalu, soal keamanan desa, tenaga guru, tenaga Kesehatan dan lain-lain.

Sebanyak 14 titik reses yang dilakukan Karli Hanafi di wilayah Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala 13 – 20 Pebruari adalah Desa Marabahan Baru, Desa Anjir Muara Kota, Sungai Punggu Baru, Sungai Punggu, Anjir Muara Lama, Desa Patih Muhur, Anjir Serapat Lama, Anjir Serapat Muara, Anjir Muara Kota Tengah, Beringin Jaya, Anjir Serapat Muara I, Desa Sepakat Bersama, Desa Patih MUhur Baru dan Desa Anjir Serapat Muara I.

Kegiatan reses ini selalu mendapat sambutan antusias warga yang didatangi. Dan tampak  turut hadir pada setiap titik reses, Sekretaris Kecamatan Anjir Muara, Fauzi Noor, Kepala Desa beserta aparat desa setempat, Babinsa serta lebih dari 50 orang warga dan tokoh masyarakat setempat. (lia/K-1)

Iklan
Iklan