Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Harga Kedelai Melambung, Produsen Tahu Terpaksa Naikkan Harga

×

Harga Kedelai Melambung, Produsen Tahu Terpaksa Naikkan Harga

Sebarkan artikel ini
8 3klm tahu

Banjarbaru, KP – Melonjaknya harga kedelai membuat produsen tahu mengeluh. Salah Seorang produsen tahu di wilayah Landasan Ulin, Banjarbaru, Rahmat Julian Tamrin mengatakan, harga kedelai saat ini naik dari Rp 9.000 menjadi Rp 11.200 per kilogram (kg).

Ia menyebutkan, sebelumnya harga normal antara Rp 9.000 sampai Rp 10.000 per kg. “Ya naik turun lah di kisaran harga itu. Nah, sekarang melonjak harganya jadi Rp 11.200 per kilo,” ujar Julian, sapaan akrabnya, Minggu (20/2/2022).

Baca Koran

Menurutnya, kenaikan harga sudah terjadi dalam pekan-pekan ini, dan stok kedelai mengalami kekosongan di pulau Jawa.

“Informasi dari pemasok di sini, stoknya sedang kosong. Biasanya mengambil kedelai dari daerah Surabaya,” ungkapnya.

Dia menambahkan, dari pemasok harga kedelai sudah naik duluan, dan ini sudah terjadi di hampir seluruh wilayah di Indonesia.

“Kita ambilnya dalam jumlah banyak, jadi lumayan terasa kenaikan ini,” ujar pemilik Aneka Tahu Maju Lestari, saat disambangi di tokonya di bilangan Jalan A. Yani, Km. 21, Landasan Ulin Barat, Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalsel.

Setiap harinya, Julian memproduksi tahu selain untuk memenuhi kebutuhan di tokonya, juga melayani pedagang-pedagang di sejumlah pasar tradisional di kawasan Banjarbaru hingga Banjarmasin.

“Kita melayani para pedagang di sekitaran wilayah Banjarbaru. Selain itu, juga para pedagang di Pasar Antasari, Pasar Lama, Pasar Kalindo di Banjarmasin,” katanya.

Dalam sehari, Julian mengaku bisa menghabiskan sekitar 6 kwintal atau 600 kg kedelai untuk diolah menjadi tahu. Baik tahu mentah, maupun tahu yang sudah masak.

Dengan kenaikan kedelai ini, sebagai produsen ia merasa cukup kesulitan, lantaran naiknya bahan baku akan berpengaruh pada biaya produksi.

Untuk menyiasatinya, Julian terpaksa harus menaikkan harga jual. Jika tidak begitu, otomatis usahanya tidak akan berjalan.

Baca Juga :  Menabung Masa Depan, Cicil Emas Pegadaian jadi Pilihan

“Untuk satu papan tahu mentah isi 100 potong, sekarang harganya Rp 35.000, sebelumnya Rp 33.000. Kalo aneka gorengan tahu yang dijual di toko naik Rp 500 per potong. Misal sebelumnya Rp 2.000, sekarang jadi Rp 2.500 per potong,” tuturnya.

Sebagian besar pelanggan, kata Julian, dapat memaklumi dengan kenaikan harga tahu yang dijualnya, mengingat bahan baku kedelai yang juga melambung tinggi.

“Kita di sini mengutamakan kualitas, meski harga naik sedikit. Alhamdulillah, pelanggan bisa memahami,” tambahnya.

Ia berharap harga kedelai bisa normal lagi ke harga semula agar pedagang-pedagang kecil bisa bertahan di tengah sulitnya perekonomian saat ini.

“Kalau pedagang besar dan punya nama mungkin masih bisa bertahan. Tapi kasihan untuk pedagang yang kecil-kecil itu. Mereka tidak bisa menaikkan harga, dan terpaksa mengurangi ukuran tahu yang jualnya,” beber Julian.

Di sisi lain, ia juga mengeluhkan kelangkaan minyak goreng yang belakangan ini terjadi di sejumlah wilayah di Kalsel.

“Sulit sekarang mau beli minyak goreng. Di ritel dan pasar sering kehabisan, apalagi pembelian juga dibatasi,” imbuhnya.

Untuk itu ia berharap pemerintah dapat kembali menstabilkan harga kedelai dan memastikan ketersediaan minyak goreng di pasaran.

“Semoga harga kedelai bisa stabil kembali dan minyak goreng tidak langka di pasaran,” tuntasnya. (Opq/K-1)

Iklan
Iklan