Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Ambulance Sungai Tak Ikut Evakuasi Korban Keracunan Alalak Jadi Sorotan

×

Ambulance Sungai Tak Ikut Evakuasi Korban Keracunan Alalak Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini
IMG 20220228 WA0030 scaled
Hanya Bertambat - Ambulance Sungai yang terlihat hanya bertambat di dermaga RS Sultan Suriansyah, Banjarmasin

Banjarmasin, KP – Baru-baru ini, operasional Ambulance Sungai milik Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin kembali menjadi sorotan masyarakat.

Baca Koran

Pasalnya, saat adanya kasus keracunan massal menimpa warga di Pulau Sewangi, pada Sabtu (26/2) malam lalu, ambulance yang disiagakan di dermaga Rumah Sakit Sultan Suriansyah (RS SS) itu justru tak kelihatan membantu mengevakuasi korban ke rumah sakit.

Padahal saat itu, warga sangat membutuhkan pertolongan untuk segera mendapatkan pertolongan usai mengkonsumsi hidangan dalam sebuah acara di malam tersebut.

Yang bergerak justru hanya ambulance darat. Mobil ambulance terlihat bolak-balik melalui jalur darat untuk menuju lokasi, lalu mengevakuasi korban ke rumah sakit.

Kendalanya, agar bisa mengevakuasi korban secepat mungkin, puluhan unit ambulans gabungan itu juga harus menyeberang dengan kapal feri.

Salah seorang anggota emergency di Banjarmasin, Hendra lantas mempertanyakan keberadaan ambulance sungai itu.

Menurutnya, andai dioperasikan pada malam peristiwa itu terjadi, tentu bisa lebih mudah mengevakuasi korban yang berada di bantaran sungai.

“Ambulance darat sempat kebingungan mencari jalan untuk sampai ke lokasi. Beruntung warga membantu mengarahkan, dan ada sebagian warga yang sudah membawa korban pakai motor roda dua,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan anggota emergency gabungan lainnya, berinisial AT.

Ia mengungkapkan, sejumlah mobil ambulance yang bertolak dari Kota Banjarmasin, bahkan rela mengantre untuk menyeberang menggunakan kapal feri demi bisa mengevakuasi korban keracunan.

“Seandainya Ambulans Sungai ada, setidaknya bisa dipakai mengevakuasi korban yang mayoritas anak-anak. Atau melakukan penanganan di lokasi,” ungkapnya.

“Karena kabarnya Ambulance Sungai dilengkapi dengan alat-alat kesehatan standar m,” tambahnya.

Lantas, mengapa ambulans itu justru tak beroperasi pada malam terjadinya keracunan massal itu?

Saat dikonfirmasi, Direktur RS Sultan Suriansyah, M Syaukani menjelaskan, bahwa saat kejadian pihaknya juga dihubungi alias mengetahui adanya dugaan kasus keracunan massal itu.

Baca Juga :  Rencanakan Angkutan Massal

Hanya saja, pihaknya masih belum bisa mengoperasionalkan Ambulance Sungai di malam hari dengan alasan keamanan.

“Selain penerangan yang kurang, motoris juga kurang berpengalaman dan kurang hapal jalur sungai sampai ke kabupaten tetangga,” jelasnya saat dihubungi awak media, Senin (28/02) siang.

Bukan tanpa alasan, ia mengakui, bahwa saat ini speedboat yang menjadi hadiah bagi Kota Banjarmasin saat Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2021 yang lalu itu masih dipegang oleh nakes yang mempunyai keahlian standar.

“Saat ini, motoris masih dipegang tenaga kesehatan (nakes). Belum ada motoris khusus ambulance air,” tambahnya.

Untuk itu, Syaukani mengatakan, di malam peristiwa dugaan keracunan massal itu terjadi, pihaknya hanya mengerahkan dua unit mobil ambulance milik plat merah tersebut, lengkap dengan petugasnya untuk mendatangi lokasi.

“Ke depan, kami akan mencari motoris khusus Ambulance Sungai yang lebih mahir dan berpengalaman. Semoga bisa terealisasi secepatnya dalam waktu atau atau dua bulan ke depan,” janjinya.

“Karena prinsipnya, keselamatan pasien dan keselamatan petugas atau nakes sama-sama kami utamakan. Kami berupaya semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tekannya.

Namun, untuk saat ini Syaukani mengatakan operasional ambulance air hanya bisa dilakukan di dalam Kota Banjarmasin dan di waktu siang hari saja.

“Karena untuk jalur sungai kan blm bisa pake google map,” tukasnya.

Karena itu, ia meminta warga bisa memahami apa yang dialami pihaknya saat ini. Apabila masih banyak kekurangan terkait operasional Ambulans Sungai.

“Kami memohon maaf dan kami akan terus berusaha memperbaikinya. Khususnya berupaya sesegera mungkin merekrut motoris andal dan berpengalaman dan juga menguasai jalur sungai,” ucapnya.

Seperti diketahui, Ambulans Sungai merupakan kado perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) tahun 2021 di Kota Banjarmasin. Dibeli seharga Rp794 juta. Menggunakan dana APBD Kota Banjarmasin.

Baca Juga :  Infrastruktur Jadi Keluhan Utama, Gusti Yasni Serap Aspirasi Warga Banjarmasin Tengah

Ambulans Sungai diadakan, lantaran 30 persen warga Kota Banjarmasin tinggal di kawasan bantaran sungai.

Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina saat meresmikan ambulans itu berharap, keberadaannya benar-benar bisa bermanfaat bagi warga. Utamanya, mereka yang tinggal di bantaran sungai.

“Ambulans sungai ini sudah menjalani uji fungsi dan kelayakan. Jadi sekarang sudah bisa melayani warga,” ujarnya.

Digunakan untuk menjemput pasien di kawasan terpencil atau kawasan yang sulit dijangkau melalui jalur darat. Juga disiagakan saat ada event di sungai.

“Operasional Ambulance Sungai ini gratis bagi warga. Disiagakan di dermaga RSUD Sultan Suriansyah, selama 24 jam. Bagi warga yang memerlukan, bisa menghubungi 119,” ucapnya.

Kemudian, Meski yang diprioritaskan adalah warga Kota Banjarmasin, Ibnu juga mengatakan, bahwa operasional Ambulan Sungai juga bisa menjangkau ke kabupaten tetangga. Seperti Kabupaten Banjar dan Kabupaten Barito Kuala. (Kin/KPO-1)

Iklan
Iklan