Banjarmasin, KP – Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, angkat bicara terkait sejumlah tuntutan sopir angkutan yang menggelar aksi unjuk rasa pada Rabu (10/3) lalu, di depan Kantor Pertamina Banjarmasin.
Selain terkait kelangkaan bahan bakar solar. Salah satu tuntutan lainnya adalah tentang agar adanya jalur atau semacam SPBU khusus yang melayani para sopir angkutan.
Saat ditemui awak media, Ibnu Sina mengatakan bahwa pihaknya ke depan akan berupaya mengkomunikasikan tuntutan para sopir kepada pihak Pertamina.
“Saya sudah mendapatkan laporan dari Wakil Wali Kota Banjarmasin, Arifin Noor, saat bertemu dengan para sopir yang menggelar aksi. Termasuk, tentang sejumlah tuntutannya,” ucapnya, Kamis (10/3) siang.
Karena itu, dirinya mengaku sudah mengkoordinasikan hal tersebut kepada bawahanhya. Yakni Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Doyo Pudjadi untuk melanjutkan instruksi yang sudah diberikan.
“Saya sudah meminta agar ada pembicaraan lebih lanjut nantinya, melalui Asisten II di Setdako Banjarmasin dengan pihak Pertamina,” tekanhya.
“Kita tunggu saja dalam satu atau dua hari ke depan. Apakah ada alokasi khusus dari Pertamina, untuk para sopir,” tambahnya.
Di sisi lain, jika ditinjau dari tuntutan para sopir saat aksi, mereka juga menginginkan adanya penambahan kuota BBM.
Tujuannya, agar sopir bisa dengan mudah mendapatkan bahan bakar minyak (BBM), khususnya solar.
Menanggapi hal itu, Ibnu menilai, jika kuota tambahan untuk BBM bahkan hingga adanya jalur khusus itu bisa dipenuhi Pertamina, maka menurutnya pemko bisa membantu memberlakukan aturan yang sama seperti penerima gas elpiji bersubsidi.
“Misalnya, dengan pemberian kartu selama setahun seperti halnya kuota gas elpiji. Jadi yang menerima itu benar-benar para sopir yang memerlukan. Bila menerima, di kartu itu dicentang atau lain sebagainya,” jelasnya.
Namun sekali lagi menurutnya, itu bisa dilakukan selama memang penambahan kuota BBM atau hingga jalur khusus untuk sopir bisa direalisasikan.
“Selama ini, kan untuk yang subsidi yang gas elpiji itu bisa dilakukan Pertamina. Tapi, tentu perlu diketahui apakah alokasi untuk sopir itu bisa direalisasikan, itu yang sedang dibicarakan kepada pihak Pertamina,” tutupnya.
Dikonfirmasi terpisah, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Doyo Pudjadi tampak belum bisa mengomentari hal tersebut. Bahkan, ia juga terkesan belum mau membicarakan hal itu.
Ia hanya menyampaikan, bahwa saat ini, pihaknya masih fokus pada persoalan vaksinasi. Maklum, saat ini, selain menjabat sebagai Asisten II, ia juga menjabat sebagai Plt Kepala Dinkes Kota Banjarmasin.
“Kita fokus vaksinasi dulu. Terkait (tuntutan sopir) itu sanbil berjalan,” ujarnya singkat (Kin/KPO-1)