Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Internet Of Things (IoT) Sebagai Solusi Jalan Buntu Dunia Digitalisasi

×

Internet Of Things (IoT) Sebagai Solusi Jalan Buntu Dunia Digitalisasi

Sebarkan artikel ini

Oleh : Haniffah Sri Rinjani
Mahasiswa Program Studi Teknologi Informasi Universitas Sari Mulia

Tanpa disadari semakin dibawa melintasi peradaban dunia digitalisasi, dituntut melangkah untuk bisa memahami teknologi serta menjadikan ruang dunia yang besar bisa dicapai dengan mudah menggunakan jejaringan teknologi yang semakin canggih di era modern. Manusia sebagai pengguna teknologi harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, serta mempersiapkan diri untuk perkembangan teknologi yang terus menerus. Penyesuaian manusia dengan teknologi baru yang telah berkembang memudahkan manusia dalam melakukan berbagai hal. Hal ini dilakukan agar generasi penerus tidak tertinggal dalam hal teknologi baru. Dengan begitu, teknologi mampu berkembang bersama seiring dengan adanya generasi baru sebagai penerus generasi lama. Beberapa cara adaptasi tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk mendorong manusia untuk terus berpikir kreatif, tidak hanya menggali penemuan-penemuan baru, tapi juga memaksimalkan kinerja teknologi yang ada untuk meringankan kerja manusia dalam kehidupan sehari-hari. Semua pasti sudah tidak asing lagi dengan internet, internet merupakan perkembangan teknologi yang sangat berkembang yang digunakan sebagai media komunikasi dan kontrol suatu perangkat dengan jarak yang jauh selama masih terkoneksi untuk saling terhubung. Internet of Things (IoT) adalah salah satu transformasi baru di dunia teknologi yang besar kemungkinan akan menjadi transformasi di masa depan. Sederhananya, IoT dapat menyambungkan berbagai macam alat-alat fisik seperti lampu, televisi, kulkas bahkan pintu rumah yang terhubung ke internet dan dapat dikendalikan pada jarak jauh oleh si pemilik atau pengguna. Menurut C. Wangetal dalam jurnal Gunawan Hendro Cahyono dari semua kegiatan yang ada dalam IoT adalah untuk mengumpulkan data mentah yang benar dengan cara yang efisien, tapi yang lebih penting adalah untuk menganalisis dan mengolah data mentah menjadi informasi yang lebih berharga.

Baca Koran

Internet of Things telah menjadi Buzzword yang sering diucapkan para pengguna Internet di Indonesia. Pada intinya IoT mempunyai pengertian bahwa Internet telah berintegrasi ke komputer kita, ponsel, dan peralatan elektronik lainnya, dan mulai hidup di benda-benda sekitar kita, seperti lemari es, termos, kursi, meja, lampu lalu lintas, lampu belajar, dan masih banyak benda yang dimungkinkan untuk ‘ditanami’ internet. Beberapa penelitian awal mengenai konsep IoT salah satunya dilakukan oleh Neil Gershenfeld dari Massachuset Institute Technology (MIT) media Lab. Pak Neil menyebutnya ‘Internet O’, konsep yang mengeksplor bagaimana objek (benda) dapat berkomunikasi dengan kita, bagaimana cara berkomunikasi dengan benda-benda tersebut, dan bagaimana benda-benda tersebut dapat berkomunikasi satu sama lain, sehingga dapat mengendalikan kehidupan menjadi lebih baik. Perkembangan IoT dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel, microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code.

Baca Juga :  Menolak "Pikun" Kecurangan Pemilu


IoT juga sering diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency Identification) sebagai metode komunikasi. “A Things” pada Internet of Things dapat didefinisikan sebagai subjek misalkan orang dengan monitor implant jantung, hewan peternakan dengan transponder biochip, sebuah mobil yang telah dilengkapi built-in sensor untuk memperingatkan pengemudi ketika tekanan ban rendah. Sejauh ini, IoT paling erat hubungannya dengan komunikasi machine-to-machine (M2M) dibidang manufaktur dan listrik, perminyakkan, dan gas. Produk dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M yang sering disebut dengan sistem cerdas atau “smart”. Sebagai contoh yaitu smart kabel, smart meter, smart grid sensor. Selain itu, juga mencakup teknologi berbasis sensor, seperti teknologi nirkabel, QR Code yang sering dijumpai.

Kemampuan dari IoT sendiri tidak perlu diragukan lagi. Banyak sekali teknologi yang telah menerapkan sistem IoT, sebagai contoh sensor cahaya, sensor suara dari teknologi Google terbaru, yaitu Google Ai, dan Amazon Alexa. Dan yang terbaru saat ini, penerapan Smart City yang sudah dilakukan di beberapa negara maju, seperti China dan Jerman. Sehingga, segala bentuk aktivitas penduduk suatu kota dapat termonitoring dengan baik oleh sistem dengan jaringan basis data berskala besar. Pemerintah negara-negara Asia seperti China dan India telah melihat peluang dan tuntutan IoT di masa depan yang akan mengubah kehidupan sosial, ekonomi, juga politik, sehingga pemerintah merasa perlu untuk mengeluarkan kebijakan yang akan me-leading arah pembangunan IoT. Pemerintah India mengeluarkan dokumen kebijakan IoT yang menargetkan 15 miliar dollar pasar IoT di India pada tahun 2020. Langkah pertama untuk menuju cita-cita tersebut telah dimulai baik oleh sektor pemerintah maupun swasta. Sebagai contoh Tata Motors, produsen kendaraan komersial terbesar di negara tersebut telah mulai menempatkan sensor ke dalam truck dan telah membangun model layanan yang memungkinkan pemilik armada dapat mengetahui secara lebih luas kendaraan yang sedang digunakan dan memprediksi potensi kerusakan. Dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat, kita juga harus sigap mengikuti perkembangan tersebut. Perkembangan Internet of Things (IoT) ini menjadi salah satu gambaran bahwa kita harus menjadi generasi milenial yang kaya akan kreativitas yang sejalan dengan dunia teknologi. Kita bisa membangun imajinasi sebagai ruang mengembangkan the best idea. Dan seharusnya generasi milenial yang memiliki pemikiran cerdas patut dibimbing dan diharga kemudian dikembangkan bersama dengan pemerintah agar bisa menghasilkan suatu inovasi-inovasi terbaru bagi negara. Karena, tidak bisa dipungkiri sudah banyak berita beredar, anak-anak bangsa di Indonesia yang memiliki jiwa yang mampu mengubah Indonesia menjadi lebih baik namun tidak tersorot dan dipandang. Padahal denga
n dukunganlah, tumbuh jiwa kompetitif anak-anak bangsa untuk bergerak membangun inovasi-inovasi yang terbaru dan bermanfaat.

Iklan
Iklan