Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Dicabutnya Subsidi Migor Ibu Rumah Tangga Makin Menjerit

×

Dicabutnya Subsidi Migor Ibu Rumah Tangga Makin Menjerit

Sebarkan artikel ini
Hal 10 1 Klm Awan Subarkah
Awan Subarkah

Banjarmasin, KP – Persediaan minyak goreng kemasan kini sudah kembali memenuhi swalayan atau pasar-pasar setelah pemerintah resmi mencabut harga eceran tertinggi (HET).

Meski sudah tersedia,namun harga minyak terutama ukuran 2 liter melonjak dibandingkan harga sebelum ditetapkan HET.

Kalimantan Post

Buntutnya , banyak ibu rumah tangga yang menjerit lantaran untuk membeli minyak goreng harganya kini sekitar Rp 42. 000 untuk ukuran 2 liter.

Rahimah (40 ) seorang ibu rumah tangga dan juga pengusaha penjual kue gorengan mengaku berat untuk membeli minyak dengan harga tersebut.

” Padahal sewaktu disubsidi pemerintah harganya Rp 27.000 untuk isi 2 liter. Meski untuk membeli harus antri,” ujarnya.

Penjual gorengan di kawasan Jalan Sultan Adam ini mengaku bingung karena untuk menaikan harga tidaklah mungkin.

” Sementara harga tidak dinaikan takut jualan kita tidak ” ujarnya.

Sementara anggota komisi II DPRD Kota Banjarmasin Awan Subarkah pencabutan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng bisa menambah keresahan masyarakat.

Apalagi lanjutnya kepada wartawan, saat ini menjelang bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.

Anggota dewan dari F-PKS ini menilai, pencabutan HET minyak goreng tersebut menunjukkan pemerintah kalah dengan tekanan para pengusaha.

Ia juga mengemukakan kekhawatirannya dengan pencabutan HET itu, pengusaha malah mematok harga tinggi yang pada gilirannya akan menambah beban masyarakat.

” Seperti yang terjadi saat ini , begitu HET dicabut, harga minyak goreng kemasan langsung naik drastis sampai Rp 42.000 untuk isi 2 liter,” ujarnya

Menyikapi kelangkaan dan melambungnya harga minyak goreng ini Awan Subarkah meminta Pemko Banjarmasin melakukan pemantauan jalur distribusi minyak goreng agar tetap lancar.

Ia juga mengapresiasi, usaha Pemko Banjarmasin melalui Dinas Perdagangan dan Industri (Disperdagin) yang gencar melakukan operasi pasar murah kepada warga di tiap kecamatan.

Baca Juga :  Habib Umar Hasan Alie Bahasyim, Perlunya Investigasi Menyeluruh

Lebih jauh Awan Subarkah menilai, pemerintah saat ini terkesan tidak memiliki proyeksi yang jelas soal menjaga distribusi tata niaga pangan.

Ditandaskannya, pernyataan pemerintah selama ini mengenai ketersediaan pangan aman, ternyata jauh berbeda dengan fakta di lapangan.

” Terbukti beberapa kebutuhan pokok seperti minyak goreng terjadi kelangkaan sehingga, mempengaruhi gejolak harga,” tandasnya,.

Ia berharap masalah ini segera diatasi pemerintah, sehingga keresahan masyarakat tidak sampai berlarut-larut. (nid/K-3)

Iklan
Iklan