Banjarmasin, KP – Sejumlah massa yang berasal dari Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kalimantan Selatan (Kalsel) terlihat berkumpul di depan gedung Hotel Banjarmasin Internasional (HBI), Minggu (20/03) pagi.
Bukan tanpa alasan, massa yang juga didampingi pengurus Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel itu berkumpul untuk menggeruduk acara pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) KNPI Kalsel yang dianggapnya abal-abal.
Pasalnya, rencana pelantikan DPD KNPI Kalsel yang dinilai abal-abal tersebut tengah beredar di jagat maya. Di sana menyebutkan bahwa pelantikan bakal digelar pada Minggu (20/03/2022).
Namun flyer tersebut bukan memuat foto Fazlur Rahman sebagai ketua DPD KNPI Kalsel hasil Musyawarah Daerah (Musda) ke-XII yang seperti sudah diketahui sebelumnya. Melainkan wajah Agus Rismalian Noor.
Ketua KNPI Kalsel yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua, Fazlur mengatakan bahwa pihaknya bersama seluruh perwakilan OKP di seluruh kab/kota se-Kalsel sengaja berkumpul dan datang ke lokasi untuk mengecek rencana pelantikan yang mengatasnamakan KNPI Kalsel.
“Yang kami ketahui itu adalah KNPI abal-abal. Tidak Ada dasar hukumnya, dan tidak berdasarkan Musda ataupun pelantikan yang sah,” ungkapnya, Minggu (20/03) pagi.
Karena itu, ia mengaku, pihaknya akan berjaga di tempat tersebut guna memastikan rencana pelantikan DPD KNPI Kalsel versi Agus Rismalian Noor tersebut tidak terselenggara.
“Bagi siapapun yang mengatasnamakan KNPI agar segera membubarkan diri dari sini. Kami lah yang sebagai pemegang sah KNPI di Kalsel,” tegasnya.
“Jangan macam-macam. Kami akan berjaga-jaga dan jangan pernah ingin melabui kami. Jangan main-main. Kami akan menjaga marwah dan integritas. KNPI di Kalsel,” tandas Fazlur.
Kemudian, ia juga menyebut masalah pantau memantau yang dilakukan pihaknya kali ini sudah dikoordinasikannya bersama pihak Polresta Banjarmasin dan Polda Kalsel.
“Kalau mereka tetap nekat mengatasnamakan KNPI Kalsel akan kita bubarkan,” ungkapnya.
“Bubarkan harga mati,” teriak personil OKP yang lain.
Ia mengaku tidak mengetahui alasan atau landasan mereka ingin menjalankan pelantikan.
“Tidak tau diri, memalukan diri sendiri. Kalau orang tau hukum dan taat berorganisasi. Tidak akan menggelar acara seperti ini ,” ujarnya.
“Di Kalsel sejak 2018 sampai sekarang tetap satu semua okp dan knpi se tetap bersatu. Jangan ada yang mengatasnamakan KNPI dengan alasan ingin menyatukan. Itu BULLSHIT!,” tukasnya
“Yang benar. Kalau seperti ini sama saja memecah belah pemuda di Kalsel,” katanya.
Sebelumnya, saat dihubungi awak media pada Sabtu (19/03) malam, Fazlur yang sudah mengetahuinya amat menyayangkan. Sebab, dirinya masih nahkoda yang sah kepengurusan KNPI Kalsel masa bakti 2018-2021.
“Kami atas nama KNPI Kalsel, OKP Kalsel beserta DPD kabupaten kota se-Kalsel mengutuk keras perbuatan Agus Rismalianoor dan kawan-kawan untuk membuat musda dan pelantikan KNPI secara abal-abal atau inkonstitusional,” ujar Fazlur melalui sambungan telepon.
Fazlur pun mengimbau kepada Agus dan pihak-pihak yang ingin memecah belah DPD KNPI Kalsel untuk segera menghentikan rencana Musda dan pelantikan tersebut.
“Kami tidak rela dan tidak sudi kalau itu terjadi tanpa proses dan mekanisme yang sesuai aturan organisasi,” ujar Fazlur yang tampak didampingi ketua DPD KNPI kabupaten/kota dan organisasi kepemudaan se-Kalsel itu.
Andai Agus bersikukuh menggelar Musda, Fazlur memastikan para pengurus DPD KNPI Kalsel beserta organisasi kepemudaan tidak segan untuk bertandang ke arena Musda yang rencananya digelar di Banjarmasin.
“Kami mengimbau kepada pemerintah aparat, dan ketua DPRD Kalsel untuk tidak pernah mengakui selain [kepengurusan] DPD KNPI Kalsel yang sah,” jelasnya.
“Jangan memecah belah pemuda, pemuda harus bersatu,” tegasnya lagi.
Lantas, apakah memang Agus yang menjadi dalang di balik flyer kontroversial itu?
Sayangnya saat dikonfirmasi, Agus tak memberi jawaban pasti.
“Siap. Terima kasih sudah diingatkan,” singkat pria berlatar advokat asal Tanah Bumbu ini, Sabtu (19/3) malam.
Sebagai pengingat, Fazlur terpilih dalam Musda ke-XII di Hotel Aston, Tanjung, Rabu 14 Februari 2018 silam. Ia terpilih secara aklamasi menggantikan Hasan Ismail.
7 Agustus, Fazlur melantik jajaran pengurus DPD KNPI Kalsel. Dalam pelantikannya, turut hadir ketua umum DPP KNPI kala itu Muhammad Rifai Darus maupun Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.
Pantauan terbaru di Hotel Banjarmasin pagi ini, Musda versi Agus batal digelar. Fazlur dkk sendiri membuktikan ucapannya dengan mendatangi lokasi musda.
Tak terlihat spanduk atau bendera KNPI serta para pengurus dari perwakilan daerah. Bahkan menurut informasi sejumlah OKP dan pengurus KNPI kalsel sempat mematikan ruangan yang bakal dijadikan lokasi musda.
Kembali dihubungi, Agus membenarkan pembatalan Musda.
“Kemarin kita memang mau mengadakan, tapi karena ada sesuatu hal yang memungkinkan tidak kondusif makanya kita tunda, hari ini tidak jadi pelaksanaan. Ada kirim surat ke polisi bahwa kita membatalkan kegiatan,” ujar Agus.
Lantas, apa dasar Agus berani menggelar Musda dan mengaku sebagai ketua KNPI Kalsel?
Terkait hal itu, Agus mengaku bahwa dirinya didasari adanya SK pelantikan karateker atau kepengurusan dari Dian Assafri.
Namun Agus tak menjelaskan secara rinci bagaimana proses dirinya memperoleh SK tersebut.
“Disuruh Musda tapi karena suasana kurang kondusif, daripada kita ribut dengan orang, kita sendiri dibatalkan,” imbuhnya.
“Kapan diselenggarakan, kami menunggu KNPI jadi satu baru nanti kita ambil keputusan,” tuntas Agus. (Kin/KPO-1)