Banjarmasin, KP – Pola Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara penuh tetap diberlakukan di seluruh jenjang sekolah yang ada di bawah koordinasi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin.
Padahal sebelumnya, sesuai Surat Edaran (SE) No 420/1589-PSD/Dipendik/2022 perihal percepatan vaksinasi, sekolah yang capaian vaksinasinya rendah atau dibawah 70 persen, maka pelaksanaan PTM 100 persen harus ditunda.
Artinya, sekolah yang masih belum 70 persen hanya bisa menggelar PTM secara terbatas.
Nyatanya, berdasarkan catatan Disdik Banjarmasin, masih ada beberapa sekolah yang capaian vaksinasi siswanya di bawah ketentuan tersebut. Yakni disekitar angka 41 persen.
Terkait hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan bahwa SE yang diterbitkan sebelumnya diabaikan.
“Dalam situasi ramadan itu (SE) kita abaikan dulu,” ucapnya saat ditemui awak media belum lama tadi di Balai Kota.
Karena itu, pihaknya menginstruksikan agar seluruh pihak sekolah untuk menjalankan atau menerapkan protokol kesehatan selama pelaksanaan PTM penuh di tingkat SD dan SMP di Banjarmasin,”
“Tapi tidak dipaksakan. Bagi orangtua yang ragu dengan kondisi covid-19 kami persilahkan dari atau melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),” sambungnya.
Nuryadi menyebut, dalam jangka waktu sepekan ke depan, pihaknya akan mengoptimalkan kembali sosialisasi kepada para murid dan orangtua, terkait pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-12 tahun ini.
Terutama, lanjut Nuryadi, di sekolah-sekolah yang berada di daerah pinggiran yang diketahui capaian vaksinasinya masih cukup rendah.
“Kita bersama puskesmas dan aparat akan jemput bola. Untuk siswa di SD swasta sudah lumayan banyak menerima vaksin hingga 70 persen,” jelasnya.
Lebih lanjut, Nuryadi mengatakan, dalam satu pekan ke depan pihaknya juga mempersiapkan siswa kelas enam dan sembilan dalam menghadapi Ujian Sekolah (US).
Dijadwalkan US untuk tingkat SD dan SMP di Banjarmasin dilaksanakan serentak, yakni tanggal 17 Mei 2022.
“US SD dan SMP serentak di Kota Banjarmasin, jadi selama satu pekan ini masuk sekolah sekaligus mempersiapkan siswa,” terangnya.
Di sisi lain Nuryadi memastikan semua guru dan tenaga kependidikan, SD dan SMP di Banjarmasin sudah kembali masuk bekerja usai libur lebaran.
“Semuanya masuk karena sudah habis jatah libur lebarannya, kecuali satu orang yang sudah meminta izin karena karena menjalani perawatan di rumah sakit,” pungkasnya.
Di sisi lain, hal tersebut guna mempersiapkan para siswa kelas enam dan sembilan, dalam menghadapi Ujian Sekolah (US) pada 17 Mei 2022 mendatang.
Menyikapi hal tersebut SMP Negeri 5 Banjarmasin berencana menggelar Try Out selama lima hari, terhitung sejak tanggal 10 sampai 14 Mei 2022.
“Hari pertama masuk besok setelah libur lebaran hanya akan ada pengarahan, belum ada proses belajar mengajar,” kata Kepala SMP Negeri 5 Banjarmasin, Zainal Hakim.
Agar memperlancar proses Try Out tersebut, Zainal juga berencana untuk meliburkan kembali siswa kelas tujuh dan delapan.
“Mereka kembali belajar di rumah, karena siswa kelas sembilan mau Try Out. Jadi hari pertama masuk besok untuk membagikan pekerjaan rumah khusus kelas tujuh dan delapan,” ujarnya.
Hal berbeda dilakukan oleh SD Negeri Pasar Lama 1 Banjarmasin, yang langsung memulai proses belajar mengajar di hari pertama masuk sekolah.
“Karena ini kan bukan awal tahun ajaran baru, dan lagi kami harus mempersiapkan siswa kelas enam menghadapi US, jadi langsung belajar,” terang Kepala SD Negeri 1 Banjarmasin, Retno Lestari.
Meski demikian terdapat perbedaan durasi belajar antara siswa kelas 1,2,3 dan siswa kelas 4,5, dan 6.
Durasi belajar untuk kelas 1,2,3 antara empat samapai lima jam, sementara siswa kelas 4,5 dan enam belajar dengan durasi maksimal enam jam.
“Durasi belajarnya tetap kami batasi, walau siswanya sudah masuk ke sekolah 100 persen,” tuntas Retno. (Kin/K-3)














