Barabai, KP – Kunjungan kerja Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) H Mansyah Sabri bertujuan melakukan pendampingan kesehatan keluarga ke beberapa Puskesmas di wilayah Kab HST terkait AKI/AKB dan Stunting, Senin (23/5/2022).
Turut mendampingi Wabup HST Kepala Bapelitbangda, Plt Inspektur, Plt Kepala Dinas Kesehatan dan dihadiri Camat LAU, Camat Pandawan, Kepala Puskesmas Kasarangan, Sungai Buluh, Pandawan, Kambat utara serta undangan lainnya.
Pada awal pertemuan masing-masing Kepala Puskesmas yaitu Kepala Puskesmas Kasarangan, Sungai Buluh, Pandawan dan Kambat utara melakukan paparan terkait data kematian ibu, bayi, stunting, upaya-upaya yang sudah dilakukan, permasalahan dan kendala yang dihadapi.
Dalam arahannya Wabup HST H Mansyah Sabri mengajak semua pihak melakukan gerakan besar menurunkan Angka Kematian Ibu/Angka Kematian Bayi (AKI/AKB) dan stunting di Kab HST, Ia menyampaikan hal ini usai mendengar secara langsung paparan dari empat Kepala Puskesmas.
“Ayo kita lakukan gerakan untuk menurunkan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi, juga kita menurunkan angka stunting dengan mengikut sertakan instansi terkait yang terlibat dalam pelayanan AKI/AKB dan stunting, sehingga pekerjaan yang dihadapi semakin ringan,” ajak Wabup.
“Berdasar kasus stunting yang ada maka buat jadwal kunjungan minimal sebulan 4 kali dalam sebulan, bergantian masing-masing instansi Puskesmas, PKK, Dinas Pertanian, Dinas Ketahanan pangan, PL KB, PKK dan instansi lainnya agar diatur jadwalnya, sehingga pekerjaan terasa ringan,” tutup Wabup.
Sementara Kepala Bapelitbangda H Zamhasari mengatakan berkaitan dengan AKI/AKB dan Stunting dari sisi perencanaan pembangunan daerah ada lima indikator yang menjadi alat ukur keberhasilan suatu daerah dalam rangka untuk pelaksanaan pembangunan yaitu Indek Pembangunan Manusia (IPM), penanganan kemiskinan, masalah ekonomi, penangan masalah pengangguran dan ketimpangan.
Lanjut Zamhasari menjelaskan, Bupati HST dan wabup HST ambil kebijakan bahwa tahun 2022 dan 2023 untuk fokus menurunkan AKI/AKB dan Stunting, kita upayakan bersama agar stunting di tahun 2022 dan 2023 juga turun, sehingga bisa meningkatkan IPM,” jelasnya.
“Ini menjadi tugas berat kita, tapi dengan adanya kerjasama antar instansi terkait karena ini bukan hanya milik Dinas kesehatan, tetapi bisa dari Perkim, PUPR, dan juga dari desa dan lainnya sehingga permasalahan ini bisa kita atasi bersama,” Ucapnya. (ary/K-6)