Tanjung, KP – Kepala Desa (Kades) Uwie Kecamatan Muara Uya Mulyadi Trisno bersama Kelompok Tani ‘Subur Makmur’ mendapat apresiasi dari Bupati Tabalong DR Drs H Anang Syakhfiani M.Si, karena berhasil menggagas dan mengembangkan tanaman lokal dengan pola diversifikasi.
Wujud apresiasi, Bupati Tabalong bersama Ketua DPRD, H Mustafa bersama sejumlah pejabat terkait melakukan penanaman perdana jenis bibit durian, pisang kepok, jagung, tanaman durian lokal jenis kamundai dan likul juga menyerahkan secara simbolis bantuan hewan ternak sapi dan kambing belum lama tadi di Desa Uwie, Kecamatan Muara Uya.
Dalam sambutannya hari itu, Anang menyampaikan apresiasi kepada Kepala Desa Uwie, Mulyadi Trisno bersama Kelompok Tani setempat yang telah menggagas mengembangkan tanaman lokal dengan pola diversifikasi, hal itu untuk mewujudkan kawasan agrowisata yang merupakan keinginan masyarakat di wilayah Utara Tabalong.
“Kepala Desa Uwie visioner dan luar biasa yang punya visi, untuk mengembangkan desanya menuju agrowisata. Kemandirian mesti dirintis dari sekarang, dan syukur sekali Desa Uwie memiliki aset lahan seluas 5 hektar untuk dikembangkan sebagai agrowisata,” ujarnya.
“Berkaca dari beberapa desa di daerah luar, banyak desa yang berhasil mengembangkan agrowisata yang berdampak dapat meningkatkan pendapatan APBDes dan keuntungan yang besar. Karenanya, Kepala Desa Uwie yang merubah paradigma petani ini dengan cara bagi hasil dalam pengelolaan usaha pertanian ini perlu didukung,” sebut Anang.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kabupaten Tabalong, HM Mugeni Aziz mengatakan, hari ini Bupati telah melakukan tanam perdana durian unggul, pisang kepok, dan jagung ini merupakan realisasi daripada keinginan masyarakat Desa Uwie melalui usulan ke Dinas Pertanian, sekarang menjadi Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan Tanaman Pangan dan Hortikultura.
“Alhamdulillah dari usulan kita, karena atas dasar keinginan masyarakat yang didorong oleh kepala desanya yang bersemangat sekali, sehingga kita usulkan permohonan untuk meminta bantuan bibit dan berhasil,” ujarnya.
“Nanti tanam perdana akan dikembangkan seluas 15 hektar dengan cara penanaman tumpang sari antara durian dan pisang kepok, kemudian untuk mencapai masa tanam sampai panen maka di sela-selanya dimanfaatkan untuk tanaman jagung, semoga ini bermanfaat sekaligus memberikan dampak ekonomi kepada masyarakat, dan mudah-mudahan 4 tahun ke depan Desa Uwie menjadi desa agrowisata,” demikian pungkas Mugeni. (ros/K-6)