Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Konsisten Support, Dongkrak Cakupan Imunisasi BIAN

×

Konsisten Support, Dongkrak Cakupan Imunisasi BIAN

Sebarkan artikel ini
Hal 9 3 Klm Bian Suntik Imunisasi 1
MENYUNTIK - Ketua TP PKK Banjarmasin, Hj Siti Wasilah saat menyuntik siswa dalam imunisasi anak. (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) atau Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa terus konsisten dalam upaya menggenjot cakupan imunisasi pada anak di Kota Banjarmasin.

Bukan tanpa alasan, hal tersebut dikarenakan masih rendahnya capaian imunisasi anak dari program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang dijalankan Pemerintah Kota (Pemko) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin.

Kalimantan Post

Pasalnya, hasil cakupan vaksinasi BIAN per Sabtu 28 Mei 2022, baru mencapai 11.164 anak dari target sasaran 149.035 anak. Alhasil persentasi yang dicapai Pemko Banjarmasin dalam program yang dimulai sejak 18 Mei 2022 tadi baru mencakup 7,49 persen.

Zonal Coordinator Imunisasi UNICEF Wilayah Kalimantan, NTT dan NTB, Jana Fitria Kartika Sari menerangkan UNICEF sangat mendorong suksesnya program BIAN di seluruh penjuru Indonesia, tak terkecuali di Banjarmasin

Jana menuturkan, kondisi rendahnya capaian imunisasi anak di Banjarmasin inilah yang menjadi landasan bagi pihaknya untuk terus menggenjot agar angka imunisasi agar terus bertambah.

Tak heran jika UNICEF pun memberikan dukungan yang tidak hanya berupa dana, support dari UNICEF juga berupa bimbingan teknis kepada para nakes dan kader posyandu yang menjalan imunisasi pada anak.

“Seperti berupa vaksin beserta logistiknya. Kita berharap melalui program BIAN ini, imunisasi rutin selain vaksinasi Covid-19 untuk anak bisa tetap tercapai setinggi mungkin,” ungkapnya saat ditemui awak media di sela pemantauan imunisasi anak di SDN Gedang 2, Kelurahan Gadang, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Senin (30/05) siang.

Padahal, menurutnya imunisasi yang dijalankan pemerintah ini sangat membantu pembentukan imun pada tubuh anak dalam menghadapi ancaman berbagai penyakit. Mulai dari polio, campak, rubella, tetanus difteri sampai ke Hepatitis B.

Baca Juga :  Polsek KPL Banjarmasin Gelar “Jumat Curhat” Bersama Pekerja Pelabuhan Trisakti

“Namun karena adanya Covid-19 membuat cakupan imunisasi rendah sekali. Makanya timbul kekhawatiran pemerintah akan muncul lagi penyakit-penyakit yang seharusnya bisa diredam dari imunisasi pada BIAN ini,” ungkapnya.

“Jadi sebenarnya targetnya seperti yang sudah di sampaikan bahwa BIAN itu ada dua macam. Pertama yakni Imunisasi tambahan Campak dan Rubella itu targetnya 95 persen,” tambahnya.

Sedangkan yang satunya lagi, Jana melanjutkan, yakni Imunisasi kejar, dimana Imunisasi ini untuk melengkapi status Oral Polio Vaccine (OPV) yang seharusnya satu anak itu mendapat empat dosis.

Kemudian, Inactivated Polio Vaccine (IPV) satu kali dan DPT-HB-HIB (Difteri, Pertusis, Tetanus, Hepatitis B, dan Haemophilus Influenzae type B) satu anak harus mendapat empat dosis.

“Jadi melalui BIAN ini, Imunisasi diberikan secara gratis oleh pemerintah karena cakupan Imunisasi yang menurun imbas dari Covid-19 tadi,” pungkasnya.

Hal itu juga diakui oleh Ketua TP PKK Kota Banjarmasin, Siti Wasilah. Padahal imunisasi tersebut merupakan suatu kewajiban guna menjaga kesehatan anak.

“Kewajiban Pemerintah itu dilanjutkan dengan sosialisasi, dan sosialisasi ini dikerjakan oleh Dinas Kesehatan, untuk melindungi warganya,” tukasnya.

Namun saat ini, ia mengakui banyak orang tua yang tidak mengizinkan anaknya untuk diImunisasi dengan berbagai macam alasan.

“Kalau orang tua tidak mengizinkan anaknya diimunisasi sama saja dengan membiarkan anaknya berhadapan dengan penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan Imunisasi,” tandasnya.

Sementara itu, Kabid P2P Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Bandiyah Ma’rifah, mengatakan bahwa untuk Imunisasi dasar lengkap dalam dua tahun terakhir ini menurun lantaran Pandemi Covid-19.

Jadi untuk mengejar ketertinggalan tersebut ditambah dengan adanya Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) sudah mulai mewabah. Maka untuk mencegah hal tersebut pemerintah megelar program BIAN.

Baca Juga :  Habib Umar Hasan Alie Bahasyim, Perlunya Investigasi Menyeluruh

“Target kita 95 persen untuk Campak dan Rubella. Kalau untuk kejar, yaitu kalau ada yang Imunisasi Polionya belum empat kali ya kita tambah supaya bisa mencapai empat kali,” tuturnya.

“Tapi kalau untuk Imunisasi Kejar hanya untuk anak 9 hingga 59 Bulan sedangkan untuk Campak dan Rubella itu untuk anak 6 sampai 9 tahun,” lanjutnya.

Ia juga berharap dengan minimnya cakupan saat ini, program BIAN ini bisa diperpanjang agar, Imunisasi di Banjarmasin bisa ditingkatkan sesuai target.

“Program BIAN ini satu bulan. Tapi kita berharap ada perpanjangan untuk program ini,” tuntasnya. (Kin/K-3)

Iklan
Iklan