Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
Banjarmasin

Dr H Abdul Halim Shahab, SH, MH : Kesuksesan Tak Cukup Hard Skill Tapi Harus Punya Soft Skill

×

Dr H Abdul Halim Shahab, SH, MH : Kesuksesan Tak Cukup Hard Skill Tapi Harus Punya Soft Skill

Sebarkan artikel ini
IMG 20220608 WA0068 scaled
Space Iklan


Banjarmasin, KP – Ketua STIHSA Banjarmasin, Dr H Abdul Halim Shahab, SH, MH mengingatkan para alumni untuk meraih keberhasilan hidup di dunia bukan hanya bermodal hard skill, tetapi juga harus memiliki soft skill.


Mengapa penting ditekankan dalam acara Yudisium Program Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam, agar para alumni setelah menyelesaikan pendidikan jangan cepat puas dengan sarjana yang didapat tetapi para lulusan STIH harus bisa mengembangkan diri dalam meningkatkan potensi agar tak tergerus dengan kemajuan.

GBK


“Intinya jangan pernah berhenti untuk belajar, karena belajar itu tidak hanya dari dosen atau dari kampus saja, tetapi dari semua persoalan dan ujian hidup juga menjadi sumber pelajaran untuk kesuksesan kalian semua,” papar Halim pada acara Yudisium Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sultan Adam (STIHSA) Banjarmasin, semester ganjil 2021/2022 di Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Rabu (8/6/2022).


Dihadapan 94 peserta Yudisium, Halim menganologikan Yudisium dan Wisuda ibarat ijab qobul, sehingga tanpa kegiatan ini tak Syah. Begitu juga acaranya sama saja dengan resepsi penikahan sehingga sangat baik diikuti para mahasiswa setelah menyelesaikan study, ucap advokat senior.


Bahkan Halim juga mengaku bangga karena ditengah pandemi proses pendidikan belajar mengajar di STIH berjalan dengan baik dan terbukti dari 94 orang peserta Yudisium ada tiga lulusan terbaik yang masing-masing diraih Suharyanto dengan IPK 3,95.

Terbaik dua atas nama Nurul Aini Kusumawardhani dengan IPK 3,95 dan terbaik tiga Sri Wahyuningsih dengan IPK 3,86.


Pada akhir sambutan Halim berpesan, darmabakti anda telah ditunggu oleh keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

“Teruslah memberikan kontribusi dan membawa manfaat,” ujar Halim, sembari menyampaikan permohonan maaf jika selama menuntut ilmu di lembaganya, mahasiswa mendapat perlakuan, pelayanan dan perkataan yang kurang berkenan.

Baca Juga :  Hemat 100 M Dengan Pembatasan Perjadin


Perwakilan Mahasiswa terbaik Suharyanto mengatakan, kelulusan bukanlah akhir dari segalanya dan ini merupakan awal perjuangan yang sebenarnya. Karena gelar sarjana hukum menjadi bagian dari proses kehidupan.


Jadi, gelar yang disematkan membutuhkan aplikasi dalam kehidupan dan memberikan sumbangsih terbaik untuk masyarakat.


Pada kegiatan Yudisium Program Sarjana STIHSA semester ganjil 2021/2022 dihadiri Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Ilmu Hukum Indonesia (YPTIHI) STIH Sultan Adam, Ir Fachrur Rozy, seluruh dosen, tenaga kependidikan dan senat mahasiswa. (nau/KPO-1)

Iklan
Iklan