Banjarmasin, KP – Pemberian vaksinasi dosis keempat atau booster kedua dengan sasaran tenaga kesehatan (nakes) sudah resmi dimulai oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin pada Senin (1/8) pagi.
Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Muhammad Ramadhan mengatakan, setidaknya ada 17 puskesmas yang memulai tahap pemberian vaksin booster kedua.
Seperti, Puskesmas Cempaka, Sungah Jingah, Cempaka Putih, Sungai Mesa, Teluk Dalam, Kelayan Timur, Teluk Tiram, Alalak Tengah, Kayu Tangi, S.Parman, Banjarmasin Indah, Beruntung Raya, Terminal, Pemurus Dalam, Pelambuan, Alalak Selatan.
Bahkan, sebagai role model, vaksin booster kedua ini diawali oleh dirinya sendiri.
“Mulai hari ini (1/8), sesuai Surat Edaran (SE) dan Petunjuk Teknis (Juknis) kita lakukan vaksin booster kedua untuk Nakes,” ucapnya saat ditemui awak media usai ber booster di Puskesmas Cempaka, Senin (1/8) siang.
Ia menjelaskan, total keseluruhan, baik yang ada Dinkes, RS Pemerintah maupun swasta dan fasyankes di Kuta Banjarmasin berjumlah 6.530 nakes,
Berdasarkan juknis, vaksin yang direkomendasikan pada booster kedua adalah Moderna, Sinovac dan Pfizer.
“Dosisnya ada yang setengah dan ada juga yang satu. Tergantung merk. Misalnya moderna setengah dosis,” jelasnya.
Untuk interval atau jangka waktu pemberian booster kedua ini adalah enam bulan setelah mendapatkan booster pertama.
Lantas, apakah booster kedua ini juga akan diberikan untuk masyarakat umum? Terkait hal itu, Ramadhan tak memungkirinya.
“Kita tunggu saja arahan berikutnya. Biasanya setelah Nakes ini dilanjutkan masyarakat umum,” pungkasnya.
Disinggung mengenai stok vaksin, Ramadhan membeberkan bahwa pihaknya akan kembali meminta tambahan dalam minggu ini.
“Sekarang stoknya di 18 puskesmas masih cukup untuk jenis moderna. Nanti akan kita minta lagi tambahan,” tuntasnya.
Sementata itu, Kepala Puskesmas Cempaka, Muhammad Fuadi menerangkan bahwa pihaknya menyediakan sebanyak 28 dosis dihari pertama vaksin booster kedua.
“Pegawai kita semua sudah melaksanakan booster pertama. Ada yang sudah lebih setahun dan lewat enam bulan,” ungkapnya.
Ia mengakui, sebagian pegawainya juga ada yang sedang sakit. Sehingga tidak bisa langsung di vaksin.
“Efeknya demam. Tapi bisa diatasi dengan minum paracetamol,” tuntasnya. (Kin/K-3)