Banjarmasin, KP – Beberapa waktu lalu, pihak Hotel Pyramid Suites Hotel & Armani Club Eksekutif sempat membantah bahwa bau tak sedap yang dikeluhkan SDN Antasan Besar 7 bukan dari limbah hotel.
Bahkan mereka mengklaim telah mengelola limbah dengan baik. Namun fakta dilapangan berkata lain, berdasarkan video yang didapat dari salah satu pihak sekolah, pembuangan limbah justru mengalir deras ke tempat genangan air di samping sekolah.
Selain deras, air tersebut banyak mengeluarkan buih. Entah darimana sumber air buangan tersebut. Namun berdasarkan video, air yang keluar deras dari pipa tersebut merupakan milik Pyramid Suites Hotel & Armani Club Eksekutif.
Darip hasil Inspeksi Mendadak (Sidak) yang dilakukan komisi tiga dan empat di SDN Antasan Besar 7, Kamis (11/8) kemarin, mereka menyebut pembuangan limbah dari aktivitas Pyramid Suites Hotel & Armani Club Eksekutif tidak standar. Bahkan septic tank ditemukan dalam keadaan terbuka.
“Kondisi itu membuat pencemaran dan menimbulkan bau. Akibatnya banyak siswa yang muntah. Walaupun sudah ada kerjasama dengan Perum PALD, tapi tidak bisa diselesaikan secara tuntas,” kata Hendra Anggota Komisi tiga DPRD Kota Banjarmasin.
Pihaknya pun mendesak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk menghubungi pihak manajemen bersangkutan guna menyelesaikan persoalan tersebut.
“Kita minta DLH untuk segera memanggil terkait izin dan lain lain. Bahkan kalau kita lihat Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) nya saja bermasalah. Kalau memang ditemukan pelanggaran harus siap disanksi,” tegasnya.
Lebih jauh, Ia menekankan, jika dalam satu pekan DLH tidak juga bisa menyelesaikan persoalan itu, maka pihaknya akan memanggil manajemen Pyramid Suites Hotel & Armani Club Eksekutif.
“Kita harus tegas dengan masalah seperti ini. Ancamannya pun tidak main-main, penutupan operasional. Kita akan evaluasi semua izin-izinnya,” tuntasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan pihaknya sudah meminta pihak hotel untuk membenahi saluran limbah agar tidak menggangu aktivitas belajar.
“Kalau belum diperbaiki berarti menggangu, kita berikan kesempatan pihak hotel untuk memperbaiki,” ucap Ibnu.
Bahkan dirinya berjanji akan menindak pihak hotel jika tak kunjung menyelesaikan masalah tersebut. “Ada surat peringatan pastinya dulu,” ujarnya.
Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin terkesan lambat untuk menuntaskan permasalahan itu.
Pihaknya menyebut masih terus menunggu hasil lab dari sampel air yang diambil dari bangunan samping sekolah yang telah mencium bau tak sedap sejak tahun 2018.
“Kalau memang ada, akan ada tahapan peringatan pertama, kedua, hingga ke empat. Misalkan mereka tidak bisa juga maka akan kami sarankan membuat safety tank yang aman untuk lingkungan,” jelas Kepala DLH Kota Banjarmasin Alive Yoesfah Love saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.
Sementara itu, General Manager Armani Executive Club, Abraham Yoseph, tetap mengklaim pihaknya sudah memiliki unit pengolahan limbah untuk gedung dan sudah bekerja sama dengan Perumda PALD Banjarmasin terkait pengolahan limbah.
“Tetapi, apabila ada hal yang dirasa masih kurang tepat, maka akan kami perbaiki,” ungkapnya, Jumat (12/8) malam.
Pria dengan sapaan Bram itu mengklaim, terkait dengan sumber bau dari genangan air yang lama tak mengalir, ia mengatakan sudah melakukan koordinasi hal tersebut dengan pihak sekolah.
“Rencananya kami akan menyedot genangan air dan membuang sampah yang ada pada genangan air itu,” jelasnya.
Selain itu, Bram mengaku pihaknya bakal membuat saluran pembuangan air, sehingga tidak terjadi lagi genangan air.
“Untuk itu kami akan melibatkan pihak dari kelurahan setempat sebagai fungsi monitoring, sehingga permasalahan bau ini dapat segera teratasi,” pungkasnya. (Kin/K-3)