Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Hukum & Peristiwa

Edukasi Bahaya Terorisme Lewat Nonbar Film Sayap-sayap Patah

×

Edukasi Bahaya Terorisme Lewat Nonbar Film Sayap-sayap Patah

Sebarkan artikel ini
6 Nonbar 4klm
NONBAR – Memberikan edukasi bahaya terorisme lewat nonbar film sayap-sayap patah di studio 21 Duta Mall. (KP/Yuli)

Dengan wawasan dan pendidikan kita dapat menghentikan terorisme

BANJARMASIN, KP – Memberikan edukasi terhadap masyarakat terkait bahayanya paham terorisme. Dalam hal ini Satgas Wil Kalsel menggelar nonton bareng Film Sayap-Sayap Patah di Studio XXI Duta Mall Banjarmasin, Jumat (19/8).

Baca Koran

Kegiatan tersebut diikuti oleh Walikota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, FKPT Kalsel, FKUB Kalsel, Penyuluh Agama, Duta Damai, mahasiswa, wartawan dan beberapa pihak lain.

Menurut Kasatgas Wilayah Kalsel, film yang dilatarbelakangi peristiwa nyata di Mako Brimob pada 2018 silam itu menggambarkan bahwa terorisme itu adalah musuh dan masalah bersama.

“Dengan wawasan dan pendidikan kita dapat menghentikan terorisme. Dengan mengedepankan sikap humanis, namun tetap militan,” tuturnya.

Dikatakan Kasatgas, pihaknya telah melakukan roadshow keliling Kalsel dengan bertemu para penyuluh agama, ke Lapas dan masyarakat luas guna mengajarkan deteksi dini dan pencegahan dini sebagai upaya menghadapi serta menghentikan aksi-aksi terorisme.

Secara terpisah Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahadi, kegiatan nonton bareng ini adalah suatu kegiatan yang positif.

“Tadi kita lihat dalam film seorang petugas memiliki dilema antara tugas, cinta dan keluarga. Namun akhirnya tugaslah yang diatas segalanya,” ucapnya.

Ia pun menyebut pentingnya sebuah deteksi dini dalam upaya pencegahan tindakan terorisme.

Untuk di ketahui Film Sayap-Sayap Patah sendiri mencerita heroik anggota Densus 88 yang dibumbui dengan drama dan asmara Ipda Adjie (diperankan Nicholas Saputra) dan istrinya Nani (Ariel Tatum).

Pasangan itu mampu memberikan gambaran bagaimana kehidupan keluarga anggota polisi. Nani yang sedang hamil, selalu dihadapkan dengan kecemasan dan ketakutan akan masa depan suaminya.

Sampai pada akhirnya seluruh kecemasan itu menjadi kenyataan, karena Ipda Adjie meninggal setelah menjadi korban kerusuhan di Mako Brimob, tepat saat kelahiran anak pertamanya. (yul/K-4)

Baca Juga :  Lima Mobil dan Senpi Disita KPK Saat Geledah Dua Rumah di Kasus PT Jembatan Nusantara
Iklan
Iklan