Banjarmasin, KP – DPRD Kalsel merencanakan untuk mengundang perwakilan aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk menyamakan persepsi.
“Kita akan undang perwakilan demonstran ini untuk menyamakan persepsi soal kenaikan BBM,” kata Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel, HM Rosehan Noor Bachri kepada wartawan, usai menerima aksi demonstrasi dari Lingkar Studi Ilmu Sosial Kerakyatan (LSISK), Rabu (7/9), di Banjarmasin.
Hal ini dikarenakan aksi penolakan BBM ini dilakukan beruntun oleh organisasi kepemudaan, dimana pada Selasa (7/9) dilakukan Pergerakan Pemuda Islam Indonesia (PMII).
“Hari ini, aksi penolakan juga dilakukan LSISK dan Badko Himpunan Pemuda Islam (HMI),” jelas politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Menurut Rosehan, menyamakan persepsi ini dikarenakan tiga organisasi kepemudaan ini menyuarakan aspirasi yang sama, sehingga perlu diseragamkan dan disepakati secara resmi sebelum disampaikan ke pusat.
“Rencananya pertemuan dilakukan pada 12 September 2022 mendatang,” ujar Rosehan.
Sebelumnya, koordinator aksi LSISK, Iqbal Hambali mengatakan sengaja menyamapikan tiga tuntutan kepada pemerintah, terkait kenaikan harga BBM per 3 September 2022 lalu.
“Tiga tuntutan ini, yakni turunkan harga BBM, alihkan subsidi dari komunitas ke perorangan, dan penyaluran subsidi tepat sasaran,” katanya usai aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kalsel.
Aksi demonstrasi yang dilakukan beberapa orang ini ditemui Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel, HM Rosehan NB, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi dan Habib Musa Assegaff. (lyn/KPO-1)