Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Tabalong

Ketua MUI Tabalong : Berada di Jalan Menuntut Ilmu Allah Mudahkan Baginya Jalan Menuju Surga

×

Ketua MUI Tabalong : Berada di Jalan Menuntut Ilmu Allah Mudahkan Baginya Jalan Menuju Surga

Sebarkan artikel ini
hal 4 Tabalong Adv 1 3 klm 3
PENYERAHAN - Cendra Mata ke Ketua MUI Tabalong berupa hadits Nasai dan Majalah Nuansa. (KP/Ist)

Tanjung, KP – Sesuai dengan bunyi salah satu hadits Rasulullah SAW, bahwa antara keutamaan orang yang menuntut ilmu agama adalah akan dimudahkan jalannya menuju surga, termasuk mengkaji al-Hadits Sunan An-Nasai yang dilakukan oleh warga Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Tabalong.

Hal itu, diungkapkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tabalong, Drs KH Sabilal Rusydi saat memberikan tausiyah di acara pembukaan Asrama Hadits Sunan An-Nasai jilid 2, di Masjid Baitul Mukhlisin RT 8 Desa Padang Panjang Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong belum lama tadi.

Baca Koran

Menurut beliau, menuntut ilmu agama itu hukumnya wajib bagi setiap orang Islam itu sendiri, karena dengan ilmu kehidupan manusia bisa terselamatkan sesuai dengan ketentuan agama.

“Menuntut ilmu agama itu hukumnya wajib bagi setiap orang Islam,” ujar Beliau.

“Barangsiapa yang berada di jalan menuntut ilmu agama, maka Allah akan memudahkan bagi orang tersebut jalan ke surga,” terang Beliau.

Dalam kesempatan itu, KH Sabilal Rusydi juga menjelaskan bahwa ilmu al-Qur’an dan al-Hadits adalah peninggalannya Rasulullah SAW untuk umat Islam, “mengutip dari sabda Rasulullah SAW bahwa telah kutinggalkan dua perkara selama kalian umat berpegang pada keduanya tidak akan tersesat, yaitu kitab-Nya Allah (al-Qur’an) dan sabdanya Rasulullah SAW (al-Hadits),” ujar beliau.

Diceritakan beliau, bahwa Imam An-Nasa’i dengan nama lengkapnya adalah Ahmad bin Syu’aib Al Khurasani, terkenal dengan nama An-Nasa’I, karena dinisbatkan dengan kota Nasa’i salah satu kota di Khurasan (Iran). “Ia dilahirkan pada tahun 215 Hijriah demikian menurut Adz Dzahabi dan meninggal dunia pada hari Senin tanggal 13 Shafar 303 Hijriah di Palestina lalu dikuburkan di Baitul Maqdis,” ujar beliau.

“Dia menerima Hadits dari Sa’id, Ishaq bin Rahawaih dan ulama-ulama lainnya. Selain itu dari kalangan tokoh ulama ahli hadits yang berada di Khurasan, Hijaz, Irak, Mesir, Syam, dan Jazirah Arab. Ia termasuk di antara ulama yang ahli di bidang ini dan karena ketinggian sanad haditsnya. Ia lebih kuat hafalannya menurut para ulama ahli hadits dari Imam Muslim dan kitab Sunan An Nasa’i lebih sedikit hadits dhaifnya (lemah) setelah Hadits Shahih Bukhari dan Shahih Muslim,” demikian pungkas Ketua MUI Tabalong ini.

Baca Juga :  H Fani Hadiri Syukuran Hari Bhayangkara ke-79

Ketua Panitia Pelaksana Asrama Sunan An-Nasa’i menjelaskan bahwa dipilihnya Sunan An-Nasai sebagai materi asrama di acara tersebut lantaran isi dari hadits Sunan An-Nasai ini relatif mudah dipahami dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, “Sunan An-Nasa’i ini mudah dipahami dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.

“Contoh di Juz 1 pada jilid 1 terdahulu, materi pengajian berisikan tentang thaharah (bersuci), kemudian di Juz 2 dan jilid 2 kali ini berisikan sebagian besar tentang praktek sholat dan bacaan sholat, semua lengkap bahkan ada cerita dan tentang hukum dalam pelaksanaan agama Islam,” sebut Ponco di hadapan Bupati Tabalong DR Drs H Anang Syakhfiani M.Si, Ketua MUI Tabalong Drs KH Sabilal Rusydi dan ratusan hadirin malam itu. (ros/K-6)

Iklan
Iklan