Banjarmasin, KP – Meskipun sempat alot dalam menentukan Tata Tertib Musyawarah Nasional (Munas) kedua Fornas PSAA-LKSA pada 7-9 Oktober, menjelang pemilih Ketua Umum atau Presiden Anak Yatim se Indonesia yang diikuti seluruh perwakilan dari Provinsi se Indonesia akhirnya dr HM Zairullah Azhar MSI, akhirnya terpilih aklamasi untuk menakhodai Forum Nasional (Fornas) Panti Sosial Asuhan Anak-Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (PSAA-LKSA) masa bakti 2022-2027.
Terpilihnya Pengasuh Istana Anak Batulicin sebagai Ketua Umum Fornas PSAA-LKSA, setelah mendapat kepercayaan dari para koordinator wilayah (korwil) dari peserta Musyawarah Nasional (Munas) kedua Fornas PSAA-LKSA pada 7-9 Oktober 2022 di Hotel Bestweten pada Sabtu (8/10/2022) malam sekaligus secara resmi dilakukan penutupan.
Kepada wartawan, Zairullah Azhar mengucap syukur karena selama pelaksanaan kegiatan Munas kali ini berlangsung lancar, tertib dan terselenggara dengan sukses. Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan peserta munas kepada dirinya untuk membawa organisasi Fornas PSAA-LKSA ini lebih baik lagi kedepannya.
“Hasil munas ini sudah disepakati ada komitmen, insyaallah kedepannya akan semakin dibenahi, terutama organisasi karena ini se-Indonesia,” ungkapnya.
Bupati Tanah Bumbu (Tanbu) ini menambahkan, dari pelaksanaan Munas kali ini, juga mendapat janji dari Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi juga Sekretaris Dirjen Rehsos Kemensos RI, Salahuddin Yahya, dimana nanti akan ketemu di Jakarta untuk membahas apa yang akan kita lakukan, contohnya mungkin terkait solusi yang terbaik untuk anak-anak yatim.
“Kita akan focus utama akan memperjuangkan pendidikan seluruh anak Yatim di Indonesia karena harus mendapatkan pendidikan yang layak dan jika mereka tak ada uang wajib diperhatikan dan dibantu,” sebut Zairullah.
Dikatakan dengan focus itu, maka sekolah mereka semakin diperhatikan, agar mereka menjadi generasi yang berilmu, beriman dan tangguh sehingga menjadi harapan bangsa dan negera.

Disinggung keberadaan sekitar 4 juta anak yatim dan kaum dhuafa se-Indonesia, Zairullah menegaskan, persoalan itu nantinya menjadi bahasan secara nasional, karena itu kita akan segera melaksanakan rapat koordinasi guna membahas langkah-langkah apa yang akan ditetapkan untuk mengakomodir keberadaan jutaaan anak yatim dan kaum dhuafa tersebut.
“Tentu yang kita bahas itu kebijakan secara nasional, kemudian akan diterapkan se-Indonesia,” pungkasnya.
Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi menyabut baik kegiatan Munas dalam mengangkat dan harhat dan martabat anak Yatim. Karena sudah jelas dijamin negara tetapi masalah ini belum tuntas sehingga dibutuhkan sosok seperti saudara Bupati Tanah Bumbu H Zairullah Ashar untuk bisa membantu mengangkat dan memperjuangkan hak-hak mereka seperti pendidikan.
“Kita akan dukung sepenuhnya usaha yang dilakukan saudara Zairullah yang bekerja tanpa pamrih untuk mengasuh dengan Iklas Istana anak yatim. Karena kalau hanya menunggu negara hadir sangat lambat sehingga sangat melalui forum PSAA-LKSA untuk percepatan dalam melakukan pemertaaan supaya anak yatim dan anak terlantar mendapatkan perlakukan yang sama," ucap Ashabul Kahfi.
Sekretaris Dirjen Kemensos RI, Salahuddin Yahya mengatakan untuk mengentaskan masalah sosial diperlukan sinergitas antara pusat dan daerah dalam melakukan pengelolana keuangan yang kini sudah dianggarkan baik di APBN dan APBD di masing-masing daerah.
“Kita banyak program dan membantu anak yatim itu ada anggarannya dan jelas hanya jumlah nya masih terbatas sehingga menjadi PR bersama forum inilah diharapkan membantu dan hadir bersama-sama dalam pengetasan sosial,’’ demikian Sekretaris Dirjen Kemensos RI, Salahuddin Yahya.
Bahkan dalam acara yang dihelat selama dua hari ini baik pembukaan dan penutupan juga ditampilkan kreaktifitas anak2 yatim mulai dari tarian hingga pembacaan surat dari Istana Anak yatim dan dihibur dengan musik Gambus El Corona sehingga suasana semakin akrab dan kekeluargaan.(Nau/KPO-1)














