Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Opini

Mampukan Kalsel Menjadi Juara Umum MTQ Tingkat Nasional?
(Mengulang Setengah Abad MTQ di Banjarmasin)

×

Mampukan Kalsel Menjadi Juara Umum MTQ Tingkat Nasional?<br>(Mengulang Setengah Abad MTQ di Banjarmasin)

Sebarkan artikel ini

Oleh : Amal Fathullah
Sekretaris Umum LPTQ Kalsel Tahun 2011

Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXIX 2022 tinggal menghitung hari berlangsung di Banjarmasin, Kalsel pada 10-19 Oktober 2022. Perhelatan akbar ini mengambil tema “Kita Tingkatkan Kualitas SDM yang Unggul dan Quran untuk Mewujudkan Masyarakat Religius dan Moderat”. rencananya di buka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 12 Oktober 2022 dan disiarkan langsung secara nasional.

Baca Koran

Rencana pembukaan MTQ Nasional di Kiram Park yang jaraknya sekitar 24,8 kilometer dari Martapura, Ibu Kota Kabupaten Banjar, videotron sudah terpasang dan sejumlah sarana lainnya termasuk masjid Bambu Abdul Qadir Hasan dibangun di lokasi acara pembukaan. Mampukah Kalsel maraih juara umum, seperti target MTQ tingkat provinsi, karena tuan rumah menjadi skala prioritas untuk juara umum?

Atau paling tidak melahirkan dan mengantrakan qari maupun qariah sebagai juara tingkat nasional. Seperti halnya, pada MTQ Nasional di Banjarmasin seperempat abad yang lalu, lahirnya nama nama qari dan qariah asal Kalsel, di antaranya, Alfisyah Arsyad kini menjadi hakim tetap pada berbagai MTQ Nasional di tanah air. (juara MTQN 1974 di Surabaya. Alfisah Arsyad meraih juara II tingkat dewasa), Wahidah Arsyad meraih juara III untuk kategori dewasa pada MTQN 1968 di Makkassar.

Jika mengutip dari buku Sejarah Banjar yang ditulis Suriansyah Ideham dkk, menceritakan keikutsertaan perda Kalsel dalam MTQ Tingkat Nasional yang digelar pada tahun 1968 di Makassar (dulu Ujung Pandang), Sulawesi Selatan telah mengharumkan nama Wahidah Arsyad meraih juara III untuk kategori dewasa, dan Muhammad Hakim menyabet juara II tingkat anak-anak. Giliran MTQ Nasional II di Bandung, Jawa Barat, nama Kalsel kembali harum, setelah HM Djahri Fadli keluar sebagai juara III untuk kategori dewasa, serta Husin Abdullah berada di podium juara II di tingkat remaja, seperti dikutip melalui Jejakrekam.com.

Belum lagi di tingkat internasional, qarian banua dikagumi sekaligus disegani sebagai provinsi yang melahirkan qori-qoriah terbaik di Indonesia. Nama Muhammad Rizqon, juara MTQ Internasional 2017 di Istanbul, Turki, turut mengharumkan nama Banua. Selain itu, momentum MTQ Nasional di Banjarmasin, mampukah serta melahirkan rekomendasi hadirnya kembali Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ) Al Mudakir di wilayah Kelurahan Pengembangan Banjarmasin, yang dulu lahir pasca MTQ Nasional 1970 di Banjarmasin. Namun saat ini tidak ada khabarnya lagi?

Persiapan Final

Berbagai persiapan dilaksanakan, dari berbagai tahapan, Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor, berharap pelaksanaan MTQ Nasional XXIX 2022 berjalan lancar dan sukses. “Semoga Kalimantan Selatan bisa menjadi tuan rumah yang baik dan memuaskan kafilah yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia,” kata Sahbirin Noor, seperti dikutif dari berbagai media dan surat kabar.

Baca Juga :  Pembinaan Remaja

Pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kalsel maupun Kementerian Agama Provinsi Kalsel, baik TC maupun pelatihan lainnya untuk mengantarkan kafilah Kalsel untuk meraih juara, dan melahirkan qari dan qarian ke tingkat nasional. Termasuk shalat hajat, try out dan pelepasan khafilah di Gedung Mahligai Pancasila Kamis, kemarin.

Berbagai pelatihan dan soisalisasi di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin, maupun di Hotel Roditha Banjarmasin. Bahkan panitia dianjurkan untuk melihat kondisi sebenarnya di tempat kegiatan berlangsung, seperti Gedung Serbaguna Unlam Banjarbaru tempat berlangsungnya lomba Karya Tulis Ilmiyah yang bertemakan Al Quran. Berbagai spanduk berukuran besar di sepanjang Jalan A Yani, dan radio, medsos serta sarana lainnya mengabarkan tentang pelaksanaan MTQ Nasional ini. Sarana dan prasarana, penginapan, hotel dan wisma bahkan rumah penduduk dan jasa transportasi. Sehingga terlibat kesemarakan kegiatan ini. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menyiapkan sedikitnya 10 lokasi untuk penyelenggaraan acara berskala nasional MTQ XXIX Nasional 2022. Lokasi acara tersebar di Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar.

Kafilah Peserta

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan Dr H Muhammad Tambrin memastikan seluruh provinsi mengirim kafilah (MTQ) Nasional ke-29 pada 10-19 Oktober 2022 di Provinsi Kalsel.

Data peserta yang masuk masing-masing kafilah dari 34 provinsi di Indonesia 90 persen, dipastikan semuanya datang menjelang penyelenggaraan.

Tambrin yang juga Ketua Koordinator Kanwil Kemenag Seluruh Indonesia, qari dan qariah yang mengikuti MTQ nasional mulai melakukan registrasi ulang pada 11 Oktober 2022 yang bertempat di Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin di Kota Banjarbaru.

Selanjutnya pada 11 Oktober 2022 dilaksanakan pawai taaruf mulai halaman Mesjid Al Karomah Martapura Kabupaten Banjar. Pelaksanaan acara akbar ini di Kalimantan Selatan ditunjuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan MTQ XXIX Nasional Tahun 2022 melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 442 Tahun 2020. Kegiatan MTQ di Kalsel berlangsung pada 10-19 Oktober 2022.

Ditetapkannya Kalsel menjadi tuan rumah, memang ceritanya cukup panjang, karena sepengatahuan penulis, sekian lama menunggu menjadi tuan rumah, baru kali ini disetujui, mungkin karena kebetulan DR H Juraidi waktu itu menjadi Direktur Penerangan Agama Islam pada Kementerian Agama RI sekaligus Sekretaris Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ ) Nasional yang juga kelahiran warga Banua, Kalsel, Bahkan Buku pedoman MTQ tersebut ditandatangani oleh Juraidi.

Sejarah MTQ

Sejarah MTQ diawali dengan cikal bekalnya di Indonesia sejak tahun 1940-an sejak berdirinya Jami’iyyatul Qurro wal Huffadz yang didirikan oleh Nahdlatul Ulama, ormas terbesar di Indonesia. Sejak tahun 1968, saat Menteri Agama dijabat K.H. Muhammad Dahlan. MTQ pertama diselenggarakan di kota Makassar bertepatan dengan bulan Ramadhan tahun 1968. Meki waktu itu hanya cabang tilawah dewasa. Maka lahirlah Qari Ahmad Syahid dari Provinsi Jawa Barat dan Muhammadong dari Sulsel. MTQ kedua diselenggarakan di Banjarmasin tahun 1969 (red.1970). MTQ Nasional tahun 1970 tersebut dalam catatan penulis masih ingat karena sempat hadir mengunakan naik klotok ( kapal perahu motor) dari anak sungai kecil di wilayah Anjir Kabupaten Barito Kuala. Kemudian Parkir di depan masjid Masjid Raya untuk mengikuti acara akbar di lapangan Merdeka (kini Halaman Manjadi Raya Sabilal Muhtaddin) Banjarmasin seperempat abad lalu. Batapa semaraknya kegiatan MTQ Nasional ini, hampir seluruh lapisan masyarakat secara suka rela, ikut terlibat unt
uk hadir, khususnya yang datang dari berbagai daerah pedalaman, bahkan tambatan (parkir) klotok perahu di pinggiran sungai Martapura, depan Masjid Raya Sabilal Muhtadin nyaris penuh.

Baca Juga :  Musim Hujan Panen Musibah, Yuk Kembali pada Aturan Allah

Dalam catatan sejarah yang dikutif dari berbagai sumber, kemudian pada 1972,  MTQ Nasional di Jakarta, nama Hj Rusdiana Abdan yang turut mengharumkan Banua dengan menggondol piala juara II ke Banjarmasin. Disusul, Rusminah naik satu tingkat menyabet juara II untuk tingkat remaja, dan Hairun Nisa menyumbangkan piala juara bagi Kalsel di kategori anak-anak. MTQ tahun 1973 yang dihelat di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Muhammad Yamani BA  keluar sebagai juara II untuk tingkat dewasa dan berhak mewakili Indonesia dalam ajang MTQ Internasional di Kuala Lumpur, Malaysia, dan sejumlah MTQ Nasional hampir meraih juara.

Tuan Rumah MTQ

Saat menjadi tuan rumah MTQ Nasional, Kalsel juga tetap menunjukkan eksistensi dirinya sebagai lumbung qori-qoriah terbaik di Indonesia. Terbukti, MTQ Nasional 1970 di Banjarmasin, nama Mawardi Ghani mengharumkan Kalsel dengan prestasinya sebagai juara I kategori remaja. Tahun1971, MTQ Nasional di Medan, Sumatera Utara, giliran nama H Wahidah Arsyad yang mengukir prestasi dengan memboyong piala utama kategori tilawah dewasa, serta Rusminah H menyabet juara III kategori remaja.

Simpulan

Pelaksanaan MTQ Nasional di Kalsel ke 29 tahun 2022, merupakan kegiatan yang bersejarah bagi ummat, khususnya masyarakat Kalimantan Selatan, karena seperempat abad baru dilaksanakan di banua ini. MTQ kali ini perlu disemarakan dan dimeriahkan oleh masyarakat banua. Selain itu sejumlah masyarakat, khususnya utusan atau kafilah MTQ berbagai provinsi berdatangan ke daerah ini, secara secara tidak langsung memperkenalkan daerah ini, baik secara budaya, sosial dan iklim religius juga objek wisata mayarakatnya. (Selamat MTQ semoga sukses sukses, prestasi dan tertib administrasi)

Iklan
Iklan