Banjarmasin, KP – Bangunan ikon ketupat raksasa di kawasan Siring Kampung Ketupat, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah yang ambruk pada Kamis (17/11) kemarin malam, diakui merupakan akibat konstruksi yang belum siap dalam menghadapi kondisi cuaca di Kota Banjarmasin.
Benar saja, pada saat kejadian kondisi cuaca Kota Banjarmasin memang sedang dilanda hujan deras disertai angin kencang.
Seperti yang diceritakan oleh salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi ambruknya ikon ketupat tersebut, yakni Rasidah.
Ia mengatakan, kejadian robohnya bangunan ketupat raksasa itu ambruk sesaat sebelum masuk shalat magrib yakni sekitar pukul 18.10 wita.
“Rumahku tepat berada di seberang, tugunya itu jatuh tiba-tiba karena memang kondisi hujan disertai angin kencang,” ucapnya singkat saat dibincangi awak media.
Kondisi itupun juga dibenarkan oleh Head Of Business Development, PT Juru Supervisi Indonesia, Muhammad Wahyu Ramadhan.
Selain karena faktor cuaca buruk yang terjadi, ia mengakui konstruksi pembangunan tugu yang bakal menjadi ikon di kawasan Kampung Ketupat tersebut memang masih belum sempurna 100 persen.
“Saya sudah menerima laporan mengenai kejadian ini. Ya karena kondisinya memang belum masih selesai. Karena sebelum ambruk bangunan tugu ketupat itu masih dalam tahap 76 persen,” ungkapnya pada awak media..
Beruntungnya, saat kejadian ambruknya konstruksi itu sudah tidak ada lagi aktivitas pekerjaan, sehingga tidak ada korban jiwa.
Di sisi lain, Wahyu menjelaskan mengingat status pengerjaan proyek ini masih di tangan kontraktor, sehingga hal tersebut menjadi tanggung tanggung kontraktor pelaksana.
Kendati demikian, Wahyu menegaskan bahwa pasca kejadian tersebut, pihaknya akan mengevaluasi pengerjaan tugu kampung ketupat bersama pihak kontraktor.
“Karena itulah kita bersama pihak kontraktor sama-sama duduk untuk mencari dimana kesalahannya dan apa yang perlu dilakukan sambil pengerjaan,” ungkapnya.
“Yang pasti secara konstruksi akan ada penguatan untuk mencegah kembali terulangnya kejadian ambruk tadi,” tegasnya.
Lantaran kondisi bangunan tugu ketupat yang ambruk tersebut sangat parah, sehingga Wahyu mengakui bahwa pembangunan konstruksi akan kembali dilakukan dari awal, tentunya dengan bahan material baru.
Meski pengerjaan ulang memakan waktu cukup lama sekitar satu bulan, ia memastikan proyek ini bakal rampung sesuai target waktu yang mana Kampung Ketupat rencana bakal di launching pada Desember mendatang.
“Karena tinggal 80 persen saja lagi secara keseluruhan dan kita fokusnya untuk pengerjaan tugu saja. Jadi dipastikan selesai sesuai target,” tuntasnya. (Kin/K-3)