Dengan kejadian tersebut pihak investor akan bangg serta kembali membangun tugu ketupat raksasa tersebut dengan desain yang berbeda
BANJARMASIN. KP – Tugu ketupat raksasa yang luluh lantak akibat terjangan badai pada saat cuaca buruk melanda Kota Banjarmasin pada Kamis (17/11) kemarin malam, rencananya akan dibangun ulang oleh pihak investor.
Rencananya, pembangunan ulang bangunan ketupat raksasa yang ada di kawasan Siring Kampung Ketupat, Kelurahan Sungai Baru, Kecamatan Banjarmasin Tengah yang ambruk itu akan dilakukan dengan konsep, desain dan bahan yang berbeda dari sebelumnya.
Diketahui sebelumnya, tugu yang bakal menjadi ikon baru di Bumi Kayuh Baimbai ini merupakan bagian dari upaya pengembangan kawasan Kampung Ketupat yang dijalankan PT Juru ID Supervisi Indonesia sebagai investor.
Karena itulah, dengan kejadian tersebut pihak investor akan mengaku akan kembali membangun tugu ketupat raksasa tersebut dengan desain yang berbeda.
Perbedaan tersebut khususnya terdapat pada bahan yang digunakan sebagai rangka pada konstruksinya yang lebih kuat dan aman ketika terjadi cuaca buruk.
Arsitek PT Juru Id Supervisi Indonesia, Nugroho mengatakan akan perubahan desain tersebut tentunya bertujuan agar bangunan yang bakal menjadi ikon di kawasan tersebut menjadi jauh lebih baik lagi.
Bukan tanpa alasan, menurut Nugroho keberadaan tugu ketupat raksasa itu memang sudah menjadi kewajiban dan harus kembali dibangun untuk menonjolkan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi kawasan tersebut.
“Yang jelas, ikon ketupatnya itu harus tetap harus kita munculkan. Dan ini merupakan persembahan kami dari pihak investor untuk Banjarmasin,” ungkapnya saat dihubungi awak media, Jumat (18/11) siang.
Ia lantas menjelaskan, bahwa saat ini proses pembangunan ulang ikon ketupat raksasa itu sedang masuk ke tahap uji saintis. Tujuannya tidak lain agar kedepannya kejadian serupa tidak terulang kembali.
Tidak hanya itu, pembangunan konstruksinya pun diakuinya akan disesuaikan dengan kondisi alam yang ada di Kota Banjarmasin. Namun tetap mengutamakan kearifan lokal setempat.
Sayangnya, ketika disinggung mengenai kerugian terhadap insiden ambruknya tugu kampung ketupat tersebut, ia tidak bisa menjawab karena kurang mengetahui.
Namun yang jelas, pihaknya mengaku berusaha menghadirkan hasil yang luar biasa bagi kawasan Kampung Ketupat.
“Pada prinsipnya kami ingin mempersembahkan sebuah karya yang benar-benar keren,” ujarnya.
Kemudian, dirinya juga tidak bisa memastikan pengerjaan konstruksi bangunan pada tugu kampung ketupat yang diulang dari awal itu bakal selesai sesuai target waktu yang telah ditentukan.
Kendati demikian, pengerjaan tetap berpatok pada target waktu di akhir tahun nanti. Namun pihaknya tidak ingin terburu-buru agar hasilnya memuaskan.
“Karena itu janji kami pada kawan-kawan di Kota Banjarmasin maka kami berusaha mengerjakan sesuai target,” pungkasnya. (Kin/K-3)