Banjarmasin, KP – Sebagai ‘Kota Seribu Sungai’ Banjarmasin memiliki banyak jembatan dan titian. Meski setiap tahun Pemko Banjarmasin menyiapkan anggaran perbaikan, namun puluhan jembatan yang tersebar di kota ini masih dalam kondisi cukup memprihatinkan.
“Masalahnya karena jembatan atau titian yang konstruksinya terbuat dari kayu ulin itu rata-rata sudah berusia puluhan tahun , sementara hingga kini belum tersentuh perbaikan dari Pemko Banjarmasin,” kata anggota Komisi III DPRD Kota Banjarmasin Aliansyah.
Kepada {KP} Kamis (15/12/2022) Aliansyah mengemukakan, dari puluhan jembatan dan titian yang menuntut perbaikan itu sebagian besar berada di wilayah Kelurahan Basirih dan Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan .
Anggota dewan membidangi masalah pembangunan ini menyesalkan, meski kondisi jembatan yang sudah cukup lama mengalami kerusakan dan sudah tidak layak lagi dilalui itu, namun pihak Pemko hingga kini belum ada tanda untuk melakukan perbaikan.
” Padahal keberadaan jembatan dan titian ini sangat vital bagi warga sekitar,” kata anggota komisi III dari -PKS ini.
Menurutnya meski berada di kawasan pinggiran, namun sebagai kota yang terus mengalami perkembangan cukup pesat dengan arus lalu lintas yang semakin padat, tuntutan untuk pembenahan infrastruktur jembatan kayu ulin, mau tidak mau harus dilaksanakan dengan tetap mempertahankan ciri kota seribu sungai.
Ditandaskan, kebijakan penataan dan perbaikan jembatan dan titian kayu ulin wajib diprogramkan Pemko Banjarmasin demi menjamin kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Meski ia juga mengakui, karena terbatasnya anggaran,maka untuk melakukan pembenahan dan perbaikan jembatan dan titian yang mengalami kerusakan tersebut harus diprogramkan secara bertahap.
Aliansyah menyebut, berdasarkan data, sedikitnya ada sekitar 475 jembatan yang tersebar di wilayah Kota Banjarmasin, namun ia memprediksi baru sekitar 65 persen yang sudah diganti dan dilakukan rehab perbaikan dengan konstruksi beton.
Ia mengakui , dibutuhkan dana tidak sedikit untuk mengganti semua jembatan kayu dengan konstruksi beton tersebut,
Sementara itu kembali ia menyadari kemampuan APBD Kota Banjarmasin sangat terbatas.
“Namun demikian, Pemko harus tetap memprogramkan perbaikan dengan mengutamakan skala prioritas, supaya pelaksanaan pembangunan di kota ini dapat dinikmati seluruh warga secara merata,” tutup Aliansyah. (nid/K-3)