Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Lato-Lato, Mainan Jadul yang Saat Ini Laku Keras

×

Lato-Lato, Mainan Jadul yang Saat Ini Laku Keras

Sebarkan artikel ini
8 3klm laku
Viral - Lato-lato, mainan jadul yang viral di era milenal. Seorang ibu ketika ingin membeli lato-lato untuk anaknya di kawasan Pasar Baru, Banjarmasin. (kp/ist).

Banjarmasin, KP – Permainan lato-lato belakangan ini mulai populer lagi. Mainan jadul ini bahkan viral hingga sempat coba dimainkan oleh Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.

Permainan tradisional ini banyak dimainkan oleh seluruh kalangan masyarakat di Indonesia, hingga merambah sampai Kota Banjarmasin.

Baca Koran

Karena makin diminati, penjualan lato-lato otomatis meningkat drastis. Pedagang lato-lato pun mulai bermunculan menjual permainan berbahan plastik ini.

Ratna misalnya, penjual lato-lato di kawasan Pasar Baru, Banjarmasin ini mengaku omsetnya naik dari hari ke hari. Bahkan, dia mampu menjual hingga puluhan lato-lato dalam sehari.

“Alhamdulillah, bisa laku 30 sampai 40 buah sehari. Sebelumnya, lakunya tidak sebanyak itu. Mungkin karena semakin viral jadi banyak yang penasaran dan ingin mencoba bermain,” tutur Ratna, Senin (9/1).

“Harganya bervariasi tergantung bahannya. Kalo yang biasa harganya Rp 10 ribu. Ada juga yang warnanya menyala kalo di tempat gelap, itu harganya Rp 15 ribu,” tambahnya.

Meski saat ini laku keras, Ratna menganggap permainan lato-lato ini bersifat hanya musiman saja. Ada saatnya orang akan bosan dan mulai meninggalkannya lagi seperti sebelumnya.

“Permainan ini kah sudah ada sejak dulu. Lalu hilang, sekarang muncul lagi karena viral di banyak media sosial,” imbuhnya.

Sebagai pedagang, tentu dirinya berharap lato-lato dagangannya tetap laku dan tetap laris terjual ke depannya. Kalau pun musimnya habis, tapi bukan dalam waktu dekat ini.

“Saya dengar sudah ada juga yang mengadakan lomba lato-lato di Banjarmasin. Kalo banyak lombanya pasti peminat lato-lato juga bertambah,” ucapnya.

Pedagang lainnya, Badri, mengatakan, mainan lato-lato ini mulai ramai di Banjarmasin sejak sekitar satu bulan lalu. Jika dibandingkan sekarang, dia mengaku sudah ada sedikit penurunan penjualan.

Baca Juga :  Ekonomi RI Alami Inflasi 0,19 Persen pada Juni 2025

“Waktu awal-awal itu bisa laku sampai 50an ke atas. Sekarang sedikit menurun, paling sekitar 30an lah seharinya,” jelasnya.

Sebagian masyarakat menganggap demam lato-lato ini memberikan dampak positif bagi anak-anak, karena akhirnya tidak terpaku dengan hanya memegang ponsel saja. Lato-lato juga dipercaya dapat melatih konsentrasi dan fokus.

Lalu, dari mana sebenarnya asal usul lato-lato? Dilansir dari ultravoucher.co.id, di era ’90-an lato-lato dikenal juga dengan sebutan “nok-nok”. Namun, jauh sebelumnya, lato-lato sudah dikenal dari berbagai belahan dunia lain. (Opq/K-1)

Iklan
Iklan