Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Olahraga

Ronald Gautama,SH,MH, ‘’Atlet bukanlah benda mati’’

×

Ronald Gautama,SH,MH, ‘’Atlet bukanlah benda mati’’

Sebarkan artikel ini
13 2klm Ronald dan Ade Rai jpg
RONALD GAUTAMA dan ADE RAI. (Kp/nafarin fauzy)

Banjarmasin, KP – Pengurus FBFI (Federasi Binaraga Fitness Indonesia) Provinsi Kalimantan Selatan, Ronald Gautama,SH,MH mengingatkan, atlet bukanlah benda mati, atlet adalah manusia yang memerlukan banyak kebutuhan, untuk pangan,sandang dan papan.

Jadi mereka selayaknya harus mendapatkan perhatian dalam aktifitas olahraga yang bertujuan untuk mengukir prestasi dan mengharumkan nama daerah. Tetapi harus diingat untuk bisa mencapai yang diinginkan, yakni prestasi terbaik, semua kebutuhannya harus bisa dipenuhi secukupnya.

Baca Koran

‘’Atlet adalah orang pilihan, untuk mencetak seseeorang menjadi atlet berprestasi bukanlah hal mudah, perlu diperhatikan masalah kebutuhan untuk fisiknya, baik asupan makanan bergizi juga nutrisi termasuk suflement yang standar. Tanpa memenuhi itu, sulit untuk mengharapkan mereka bisa meningkatkan kemampuan fisiknya,’’ jelas Ronald Gautama, yang juga owner pusat kebugaran terbesar dan terlengkap di Banjarmasin, BSC (Bugar Sport Centre) Teluk Dalam.

Karena itu ketika ada wacana dari pihak legislative dan eksekutif yang akan membuat Raperda Keolahragaan, dengan sasaran untuk meningkatkan kesejahteraan atlet. Ronald menyatakan kegembiraannya, karena para atlet dan juga pelatih akan lebih diperhatikan nasibnya, baik saat masih berprestasi maupun sudah memasuki era pensiun karena factor usia yang tidak memungkinkan lagi untuk meningkatkan prestasinya.

Namun Ronald berharap, peraturan daerah yang akan digodok pihak legislative dan eksekutif tersebut, seyogianya benar-benar ditegakkan dan dilaksanakan secara konsekuen. Tidak akan ada lagi atlet atau pelatih yang hidupnya tidak menentu, setelah tidak mampu lagi berprestasi, pungkas Ronald Gautama, yang dikenal sebagai dangsanak angkat binaraga terbaik Indonesia, Ade Rai.

Sebagaimana diberitakan, Panitia khusus (Pansus) Revisi Perda Penyelenggaraan Olahraga, bertekad agar keberadaan payung hukum ini dapat memperhatikan kesejahteraan atlet Kalsel, terutama yang telah mengharumkan nama daerah.

Baca Juga :  Waketum PB IPSI Lantik IPSI Kalsel yang Dipimpin Supri Muyono

“Revisi Perda ini bertujuan untuk memperhatikan kesejahteraan atlet daerah,” kata Ketua Pansus Revisi Perda Penyelenggaraan Keolahragaan, Gina Mariati, usai rapat bersama Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalsel, Biro Hukum Sekdaprov dan staf ahli, di Banjarmasin.

Dari Dispora Kalsel hadir Sekdispora Fathul Bahri, Kabid Peningkatan Prestasi Olahraga Heru Susmianto, dan Kabid Pembudayaan Olahraga Budiono.

Gina Mariati mengakui, Revisi Perda ini seharusnya selesai tahun lalu, namun setelah melihat draft yang ada, ternyata tidak hanya melakukan review saja, ada yang ditambahin atau ada yang dikurangin.

“Namun, ternyata harus dirubah 100 persen, agar keberadaannya bisa memperhatikan kesejahteraan atlet,” kata Ketua Fraksi Partai Nasdem ini.

Hal ini dikarenakan, banyak atlet daerah yang sering menghadapi berbagai kendala, seperti kurangnya penghargaan atas prestasinya hingga sulitnya perizinan untuk atlet daerah yang berstatus pelajar maupun pekerja di sebuah perusahaan, yang akan mengikuti suatu event olahraga nasional.

“Kita berharap ada koordinasi dengan beberapa satuan kerja perangkat daerah (SKPD), seperti dari Dispora hingga Dinas Tenaga Kerja,” ungkap Gina Mariati.

Kemudian, Dinas Pendidikan, karena dari beberapa atlet berstatus pelajar itu agak susah untuk mendapatkan izin ketika mereka mengikuti event, sehingga diharapkan sekolah-sekolah yang mempunyai atlet agar memberikan izin dan mensupport 100 persen untuk murid yang berprestasi.

“Kita mengharapkan support dari sekolah untuk mengizinkan muridnya,” tambah Wakil Ketua Komisi IV, DPRD Kalsel.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua Pansus Revisi Perda Penyelenggaraan Keolahragaan, Firman Yusi mengenai sulitnya perizinan bagi atlet daerah kala akan mengikuti suatu event olahraga, apalagi yang berlangsung diluar daerah.

“Ini berunjung pada kegalauan atlet daerah dalam memilih melanjutkan karir sebagai atlet atau tidak, sehingga dibutuhkan kerjasama dari SKPD terkait,” tambah politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca Juga :  Taklukkan Pemain India, Petenis Asal Banjarmasin, Akmal Junaini Melaju ke Perempat Final Pusaka Indonesia Internasional Junior

Ditambahkan, pada uji publik atau dalam pembahasan Raperda ini juga perlu melibatkan Disnaker, terutama mengenai pekerja yang izin saat event. “Kita perlu masukannya dari Disnaker terkait hal itu,” tambah Firman Yusi.

Lebih lanjut Gina Mariati mengharapkan agar Perda ini bisa mengikat para atlet potensial Kalsel, untuk tetap bertahan dan membela Kontingen Kalsel pada event olahraga berskala regional ataupun nasional.

“Jangan sampai atlet kita itu pindah ke daerah lain, mengharumkan nama daerah lain, padahal yang membina adalah daerah kita. Inilah pentingnya Perda ini,” tegas Gina Mariati. (nfr/k-9)

Iklan
Iklan