Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Komisi IV Perlu Optimalkan Monev Kerja Pemerintah

×

Komisi IV Perlu Optimalkan Monev Kerja Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Hal 9 3 Klm DPRD Kalsel
KURIKULUM MERDEKA – Kunjungan Komisi IV DPRD Kalsel ke SMK 2 Marabahan, Anjir Muara untuk melihat penerapan Kurikulum Merdeka, belum lama ini, di Marabahan. (KP/Dprdkalsel)

Masukan ini tidak hanya dari tenaga pendidik, namun juga untuk bidang kesejahteraan rakyat, khususnya pendidikan dan kesehatan

BANJARMASIN, KP – Komisi IV DPRD Kalsel akan mengoptimalkan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2024, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) ke daerah.

Kalimantan Post

“Kita menerima masukan yang berharga dari pendidik, yang akan masuk pada penyusunan RKPD 2024,” kata anggota Komisi IV DPRD Kalsel, H Asbullah, usai kunjungan kerja ke SMK 2 Marabahan, Kabupaten Barito Kuala dan Puskesmas Kurau di Kabupaten Tanah Laut, di Anjir Muara.

Asbullah mengungkapkan, masukan ini tidak hanya dari tenaga pendidik, namun juga yang lainnya untuk bidang kesejahteraan rakyat, khususnya pendidikan dan kesehatan. Termasuk keluhan dan saran yang disampaikan masyarakat.

“Kita perlu melakukan monev terhadap kerja pemerintah daerah, apakah sesuai RKPD 2023 atau belum, termasuk rencana tahun depan,” ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menurut Asbullah, monev ini untuk melihat sejauh mana penerapan kurikulum baru, yakni Kurikulum Merdeka, terutama gambaran bagaimana kurikulum tersebut berlaku disini.

“Karena Kurikulum Merdeka adalah metode pembelajaran yang mengacu pada kedekatan bakat dan minat siswa agar dapat memilih pelajaran sesuai dengan passion (keinginan),” ujar Asbullah.

Sedangkan bidang kesehatan, lebih mempertanyakan kesiapan puskesmas Kurau dalam menghadapi musim penghujan yang sangat rentan muncul wabah demam berdarah.

“Ahamdulillah kami mendapat penjelasan bahwa berbagai macam program sudah dilaksanakan, bahkan sampai turun ke lapangan untuk melihat lokasi yang berpotensi menjadi bibit penyakit demam berdarah,” jelasnya.

Sementara itu, pengajar SMK 2 Marabahan, Anang Setianto mengatakan, SMK 2 Marabahan sudah menerapkan kurikulum Merdeka dalam dua tahun terakhir.

“Salah satunya dengan menerapkan Learning Management System (LMS), yang sangat kami tekankan adalah pembelajaran berkarakter,” kata Anang Setianto.

Baca Juga :  Ambulans Baru dan Aplikasi Langkah Nyata Dekatkan Layanan Kesehatan

Sementara dari guru Pendidikan Al Quran, Sahroni mengharapkan tempat ibadah yang layak pakai.

“Kami sudah mempunyai mushola, tapi ketika hari hujan, shaf perempuannya itu bocor dan sebagian atap menggunakan terpal,” katanya.

Ditambahkan, selama ini pembangunan shaf perempuan bukan dari dana sekolah, tapi dari dana anak binaan yang memenangkan lomba habsy dan pidato. “Salah satunya memenangkan piala Paman Birin dan mendapatkan beasiswa di Universitas di Kalsel,” tambahnya.

Monitoring dan evaluasi di bidang kesehatan, untuk melihat langsung kesiapan sarana dan prasarana maupun tenaga kesehatannya dalam menghadapi ancaman demam berdarah di Kurau, Kabupaten Tanah Laut.

“Kita telah melaksanakan penyuluhan ke masyarakat, salah satunya dengan program 3M dan pemeriksaan jentik nyamuk di rumah penduduk. Alhamdulillah duta tahun terakhir tidak ada yang terkena demam berdarah,” kata Kepala Puskesmas Kurau, H Imam Erawahyudi. (lyn/K-3)

Iklan
Iklan