Banjarmasin, KP – Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Arufah Arif meminta Pemko Banjarmasin melalui SKPD terkait khususnya Puskesmas melakukan monitoring terhadap lingkungan masyarakat.
Menurutnya kepada {KP} Minggu (12/2/23) hal itu diperlukan untuk mengantisipasi ancaman berbagai penyakit musim hujan seperti saat ini.
Selain perlunya monitoring wakil ketua komisi diantaranya membidangi masalah kesehatan ini juga menghimbau , agar masyarakat dan seluruh aktivitas dunia usaha berkewajiban untuk menjaga kebersihan, keindahan, ketertiban dan kesehatan lingkungan (K4) di sekitar lingkungan masing-masing.
“Kewajiban menjaga K-4 sebagaimana telah dituangkan dalam Perda Kota Banjarmasin Nomor : 20 tahun 2013 ini sangat penting selain untuk menghindari ancaman berbagai penyakit, tapi juga keindahan kota serta mengantisipasi kerusakan dan pencemaran lingkungan,” tandasnya.
Dikatakan, pada saat musim hujan ancaman berbagai penderita penyakit seperti penyakit demam berdarah (DBD), muntaber dan diare biasanya penderitanya mengalami peningkatan.
Belajar dari data yang dirilis Dinas Kesehatan katanya menyebutkan, dari ketiga jenis penyakit itu paling DBD banyak menyerang warga.
“Penyakit DBD biasanya pada Januari hingga minggu pertama Februari,” ujar Arufah Arif
Lebih jauh ia menegaskan, kunci paling utama untuk mencegah penyakit tergolong menular akibat gigitan nyamuk ini salah satunya adalah dengan menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar.
” Masalahnya karena pada saat musim hujan apalagi sampai banyak lingkungan tergenang nyamuk akan mudah bersarang dan berkembang biak,” ujarnya mengingatkan.
Dijelaskan, penyelenggaraan K-4 merupakan bagian sangat penting dalam kerangka tidak hanya untuk mewujudkan Banjarmasin Kota Baiman (Barasih wan Nyaman), tapi juga yang sehat, tertata, tapi juga aman dan tertib.
Menyadari betapa pentingnya menjaga kebersihan lingkungan ini lanjutnya, baik Pemko Banjarmasin maupun masyarakat serta dunia usaha untuk secara bersama-sama dituntut memiliki tanggung jawab dan dengan penuh kesadaran tinggi untuk melaksanakan menciptakan K-4.
Adapun yang dimaksud kebersihan lingkungan kata Norlatifah, meliputi kebersihan rumah dan atau bangunan lainnya serta lingkungan sekitar, fasilitas umum dan
fasilitas sosial lainnya.
Sedangkan keindahan meliputi, memelihara bangunan, pekarangan dan atau halaman serta lingkungan dalam keadaan baik, rapi dan bersih. Kemudian menanam tanaman hias dan tanaman bermanfaat di halaman atau pekarangan rumah.
“Sementara menjaga kesehatan lingkungan adalah meliputi air, tanah dan udara yang harus bebas dari pencemaran”,katanya.
18 Penderita
Sementara Dinas Kesehatan Banjarmasi terus berusaha meningkatkan status waspada penyakit DBD
Pasalnya kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin,Muhammad Ramadhan belum lama ini menjelaskan, penularan penyakit yang disebabkan virus nyamuk aedes aegypti ada indikasi meningkat dalam tiga bulan terakhir ini.
Disampaikan dia, kasus penyakit DBD selama Januari sampai bulan Februari 2023 ini sudah sebanyak 18 orang dirawat di rumah sakit.
Bahkan, lanjut dia, dua pasien mengisap penyakit DBD telah meninggal dunia, salah satunya anak berusia 10 tahun.
Meskipun sudah ada kasus meninggal dunia tersebut, ungkap Ramadhan, Kota Banjarmasin belum dinyatakan status kejadian luar biasa (KLB) DBD.
Dijelaskan dia, KLB DBD adalah terjadinya peningkatan jumlah penderita DBD di suatu wilayah sebanyak dua kali atau lebih dalam kurun waktu satu minggu atau bulan dibandingkan dengan minggu atau bulan sebelumnya.
Ia mengingatkan apabila terdapat warga yang memiliki gejala DBD, Ramadhan meminta agar sesegeranya di bawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. (nid)