Banjarmasin, KP – Pasar wadai Ramadan yang tahun 2023 lokasinya di Siring Menara Pandang dan sudah puluhan tahun dikelola Paguyuban dengan tidak disediakan secara gratis memang murni hasil kesepakatan.
Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin, Fitriah menjelaskan tidak ada anggaran khusus untuk penyediaan sejumlah stand Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari para paguyuban di pasar ramadan.
Diakui memang ada anggaran dari pihaknya hanya sekitar Rp 100 juta saja, dan hanya digunakan untuk penyedia fasilitas lain. Misalnya panggung utama, MC dan hiburan yang disewa satu bulan penuh selama ramadan untuk meramaikan pelaksanaan pasar ramadan nanti.
Di samping, pihaknya memang memfasilitasi tempat bagi para paguyuban pasar ramadan untuk bisa berjualan di Halaman Siring Menara Pandang.
“Termasuk opening pasar ramadan, snack para tamu undangan nanti masuk dalam anggaran itu. Jadi terbilang kecil untuk pelaksanaan pasar ramadan,” ucap Fitri sapaan akrabnya kepada awak media melalui jumpa press di Rumah Anno, Selasa (21/3/2023) sore.
Ditanya mengenai pelaksanaan pasar ramadan yang berada di seberang yakni di Siring 0 Kilometer yang malah digratiskan.
Menurutnya, mungkin saja pasar ramadan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan itu difasilitasi sepenuhnya.
“Kita kurang tahu untuk itu, tapi bisa saja kita pelajari nanti. Apakah pasar ramadan kita akan dilaksanakan gratis juga nanti,” tuturnya.
“Jika bisa digratiskan kenapa tidak,” imbuhnya lagi.
Meski dikenakan biaya sewa untuk stand pasar ramadan. Ia pastikan biaya sewa itu tidak akan memberatkan para paguyuban yang telah menyewa karena biaya sewa sudah disepakati bersama.
“Memang pembayaran stand di kelola oleh paguyuban sendiri karena untuk mengisi pasar ramadan yang memang prioritas untuk paguyuban dan mereka bersedia,” katanya.
Mengingat adanya dua lokasi pasar ramadan yang berdekatan, menurutnya itu tidak jadi masalah karena pastinya tujuan pelaksanaannya pasti dalam rangka meramaikan bulan suci ramadan.
Apalagi di pasar ramadan yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin tidak bisa menampung semua UMKM yang hendak berjualan.
“Kita apresiasi Pemprov Kalsel yang sudah memberikan izin dan wadah bagi UMKM. Di Kamboja juga ada pasar ramadan. Jadi kita berbagi-bagi untuk kunjungan,” paparnya.
Sementara itu, Pengelola Pasar Ramadan Siring Menara Pandang, Irfan menambahkan untuk sewa stand pihaknya bersama paguyuban pasar ramadan sudah sepakat hanya Rp 1,3 juta setiap standnya.
“Stand itu memang diperuntukan teman-teman paguyuban yang sudah puluhan tahun berjualan,” ujarnya.
Kalaupun ada rumor yang menyebutkan biaya sewa stand pasar ramadan bisa mencapai Rp 5 juta per standnya. Menurutnya itu, sudah di luar kapasitas pihaknya.
Mengingat biasanya ada oknum dari paguyuban yang menyewakan lagi kepada orang lain dengan harga tinggi tersebut.
“Padahal kita sudah sampaikan kalaupun ingin disewakan harganya tidak boleh melebihi dari Rp 3 juta. Kalau ada lebih artinya oknum” tambahnya.
Untuk biaya sewa Rp 1,3 juta itu lanjutnya, fasilitas yang di dapat para paguyuban diantaranya stand dengan meja ukuran 180×2 meter. Termasuk iuran kebersihan dan keamanan.
Jumlah stand yang telah terisi di pasar ramadan Siring Menara Pandang itu ada sekitar 102 dari paguyuban yang terdaftar dan selebihnya stand dari UMKM binaan pihaknya. (Nau/KPO-1)