PHNOM PENH, kalimantanpost.com – Tak mau kalah dengan pencak silat, di cabang atletik juga menyumbangkan dua medali emas melalui Maria Natalia Londa nomor lompat jauh putri dan lari estafet 100 meter putra SEA Games XXXII/2023 Kamboja di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh, Rabu (10/5/2023).
Diawali dengan keberhasilan Maria Londa yang masih menunjukkan tajinya dengan yang menjadi yang terbaik setelah melakukan lompatan terjauh dengan 6,28 meter pada percobaan kelima.
Atlet berusia 32 tahun ini mengalahkan dua wakil Vietnam Thi Thu Thoa Bui di posisi kedua dengan 6,13 meter dan Thi Loan Bui yang meraih perunggu dengan 6,02 meter.
“Bersyukur bisa mempersembahkan emas. Pelunasan proses yang kemarin di SEA Games Vietnam dapat dua perunggu. Jangan pernah menyerah,” kata Maria usai lomba.
Bagi Maria Londa, emas dari lompat jauh putri menambah koleksi medali sepanjang berkiprah dalam pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara ini menjadi 16 keping dengan rincian 6 emas, 6 perak, empat perunggu.
Emas sebelumnya diraih Maria masing-masing dua keping pada SEA Games XXVII/2013 di Myanmar (lompat jauh dan jangkit), dua emas pada SEA Games XXVII/2015 di Singapura (lompat jauh dan jangkit), serta satu keping emas pada SEA Games XXX/2019 di Filipina pada nomor lompat jauh.
Tahun lalu, pada SEA Games XXXI/2021 di Vietna, Maria harus puas membawa pulang dua perunggu di dua nomor yang diikuti lompat jauh dan jangkit.
Adapun SEA Games 2023, Maria sebelumnya juga mengemas satu perak pada nomor lompat jangkit usai membukukan 13,50 meter.
Sementara itu tim estafet 4×100 meter putra yang terdiri dari Lalu Muhammad Zohri, Wahyu Setiawan, Bayu Kertanegara, dan Sudirman Hadi sukses menyumbang emas pada nomor estafet 4×100 meter putra.
Mereka finis terdepan dengan catatan waktu 39,11 detik. Zohri dan kawan-kawan mengalahkan Thailand yang finis di posisi kedua dengan 39,13 detik dan Malaysia di urutan ketiga dengan 39,36 detik.
Bahkan, ketika upacara pengalungan medali emas Maria Londa, posisi Wahyu dan kawan-kawan tengah bersiap berlomba. Mereka pun turut menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama di tengah trek Morodok Techo National Stadium.
“Sangat termotivasi. Ketika lagu Indonesia Raya berkumandang (berkat Maria Londa), saya merinding dan sangat termotivasi sekali,” ujar Wahyu usai lomba..
Setelah menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipersembahkan Maria Londa. Wahyu yang menjadi pelari pertama langsung tancap gas. Dia memberikan tongkat estafet ke Zohri yang menjadi pelari kedua.
Kemudian giliran Bayu Kertanegara yang beraksi dengan berlari sejauh 100 meter untuk memberikan tongkat ke Sudirman Hadi yang menjadi pelari terakhir.
Sudirman Hadi menunaikan tugasnya dengan baik dengan menyentuh garis finis pertama.
Pelatih tim atletik khusus nomor sprint putra Eni Nuraeni mengatakan hasil ini sesuai target, meski dari segi catatan waktu masih jauh dari rekor sebelumnya di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang ketika meraih perak dengan 38,77 detik.
“Sesuai target. Hasil ini berkat kerja keras anak-anak. Persiapan dengan saya sekitar lima bulan. Tapi mereka berhasil meraih hasil terbaik setelah pada SEA Games XXXI/2021 di Vietnam tidak mendapat medali,” kata Eni. (Ant/KPO-3)