Pelaihari, KP – Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-40 Desa Sumber Mulia Kecamatan Pelaihari menggelar pertunjukan seni budaya berupa Festival Kuda Lumping yang diikuti 11 paguyuban se-Kabupaten Tanah Laut (Tala) dan dilaksanakan hingga tanggal 20 Mei. Kegiatan ini dibuka langsung oleh Bupati Tala yang diwakili Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat H Hairul Rijal, Rabu (17/5/2023).
Dalam sambutannya Hairul Rijal menyampaikan apresiasi kepada Karang Taruna Bhakti Mulia yang telah melaksanakan kegiatan ini dalam rangka menjaga warisan budaya yang tidak hanya menjadi kebanggaan warga suku Jawa namun juga menjadi kebanggaan seluruh masyarakat Indonesia dan harus dijaga kelestariannya.
Pada prinsipnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tala selalu mendukung dan menyambut baik atas terselenggaranya kegiatan festival seni budaya seperti ini. Sebagai wujud dari dukungan Pemkab Tala terhadap kegiatan seni budaya, kebijakan dana strategis dana hibah Rp 1 miliar untuk setiap kecamatan telah dilaksanakan, dana tersebut tentunya untuk kegiatan produktif kemasyarakatan seperti festival seni budaya ini.
“Saya harap dana yang telah disetujui untuk melaksanakan kegiatan ini dapat dimaksimalkan penggunaannya, jalin komunikasi dan koordinasi dengan pihak kecamatan terkait penggunaan dana hibah tersebut,” tutur Hairul Rijal.
Ia juga menyampaikan, festival-festival seni budaya kuda lumping seperti ini bisa terus dilaksanakan selain sebagai ajang silaturahmi pelaku seni kuda lumping se-Tala, kegiatan ini juga sekaligus sebagai langkah strategis untuk melestarikan budaya dan menarik minat generasi muda untuk meneruskan kekayaan seni kuda lumping ini. Apabila kegiatan ini sukses dilaksanakan, tidak menutup kemungkinan ditahun-tahun selanjutnya justru menjadi salah satu event pariwisata budaya rutin di Tala, semakin mengangkat nama desa Sumber Mulia dan tentunya berdampak pada sektor perenonomian di wilayah Bumi Tuntung Pandang.
“Inilah upaya kita bersama dalam mengangkat pariwisata Tala diperlukan komunikasi dan sinergi yang baik antara warga di lapangan dengan unsur pemerintah, baik pemerintah pada tingkat desa, kecamatan dan Kabupaten. Karena kita menyadari, sektor wisata budaya juga menjadi salah satu unsur yang bisa menggerakkan roda perekonomian warga pedesaan dan semoga dapat menjadi contoh oleh desa-desa yang lain,” harapnya. (rzk/K-6)