Jakarta, KP – Komisi II DPRD Kalsel mengharapkan dukungan Kementerian Pertanian, khususnya Direktorat Jendral (Dirjen) Tanaman Pangan untuk pengembangan padi apung.
“Karena Pemprov Kalsel dinilai melakukan uji coba budidaya padi apung,” kata Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo, usai kunjungan kerja ke Dirjen Tanaman Pangan Republik Indonesia, kemarin, di Jakarta.
Imam Suprastowo menjelaskan, bahwa inovasi padi apung ini merupakan upaya pemerintah untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi lahan rawa yang terendam.
“Padi apung merupakan solusi dari permasalahan di Kalsel, akibat lahan pertanian semakin berkurang akibat bencana banjir yang beberapa kali melanda banua,” tambah politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Untuk itu, pengembangan padi apung harus dikembangkan secara berkelanjutan, agar produksi padi tidak terganggu, akibat banjir ataupun kerusakan lahan lainnya.
“Inovasi padi apung ini perlu disupport Dirjen Tanaman Pangan RI,” ungkap Imam Suprastowo.
Lebih lanjut diungkapkan, Kalsel merupakan salah satu provinsi penyangga pangan di Kalimantan. Sebab, dibanding provinsi lainnya, Kalsel ini merupakan daerah yang selalu surplus dalam hal panen padi.
“Sebagai penyangga Ibu Kota Negara (IKN) ke depan, inovasi ini sangat potensial untuk dikembangkan,” tambah wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VII, meliputi Kabupaten Tanah Laut dan Kota Banjarbaru.
Wakil Ketua DPRD Kalsel, M Syaripuddin berharap inovasi ini dapat disinergikan dengan Kementerian, dalam rangka mendukung pengembangan sehingga dapat berkelanjutan dan tidak terhenti di tengah jalan.
“Kita harapkan pengembangan ini dapat bersinergi dengan Kementerian,” kata Bang Dhin, panggilan akrab M Syaripuddin.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel, Syamsir Rahman memaparkan, potensi dari inovasi padi apung ini merupakan solusi sekaligus peluang.
“Jika inovasi ini dikembangkan, maka panen tidak lagi bergantung dengan musim,” kata Syamsir Rahman.
Ditambahkan, dari uji coba di sejumlah kabupaten di Kalsel, padi apung ini mampu menghasilkan sekitar 7 ton padi per hektare, dan cocok menggunakan segala varietas padi.
“Alatnya terbilang simpel, hanya dengan styrofoam dan pot plastik, dan dapat digunakan hingga 10 kali panen,” jelasnya.
Diharapkan, kementerian dapat ikut mendukung pengembangan padi apung, bahkan telah bersurat ke Kementerian Pertanian RI.
Sekretaris Dirjen Tanaman Pangan RI, Ir Bambang Pamuji mengatakan pengembangan padi apung merupakan semangat baru untuk masyarakat Kalsel untuk meningkatkan produksi tanaman pangan.
Ia berharap surat yang dilayangkan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalsel segera didisposisi ke Dirjen Tanaman Pangan, sehingga dapat ditindaklanjuti sesuai prosedur.
“Kita tunggu, agar bisa segera ditindaklanjuti,” kata Bambang yang mengapresiasi inovasi yang dilakukan Pemprov Kalsel untuk menjamin ketersediaan pangan. (lyn/KPO-1)