JAKARTA, kalimantanpost.com- banyak yang mengetahui bahwa tokoh intelijen dan militer Indonesia yang akrab disebut Abdullah Mahmud Hendropriyono atau AM Hendropriyono memiliki darah Banjar.
Pria kelahiran Yogyakarta 7 Mei 1945 itu bahkan pernah dianugerahi gelar kesultanan karena memiliki leluhur urang Banjar, dimana Datu atau Kakek Buyut AM Hendropriyono adalah Raden Tumenggung Soeria Kesoema, seorang Ronggo atau kepala daerah pada jamannya.
Ditemui disela kegiatan Halal Bil Halal Keluarga Bubuhan Banjar (KBB) dan Mahasiswa Kalsel SeJabodetabek yang digelar Sabtu, 3 Juni 2023 di Gedung Serbaguna Senayan, Hendropriyono didaulat menyampaikan
sambutannya dihadapan ratusan warga Banjar perantau dari Jabodetabek, Brunei Darussalam, Malaysia dan Singapura.
“Saya bangga jadi urang Banjar. Aksi pantun dari pak Gubernur dan kuliner khas Kalsel membuat saya terharu mengingat kampung halaman” kenang Hendropriyono.
Sebagai seorang Profesor bidang Intelijen pertama di Indonesia Hendripriyono mengingatkan bahwa Kalimantan Selatan memiliki nama-nama besar yang berjasa dibidang Hukum dan Kenegaraan sejak era kolonialisme.
Hal itu menunjukkan urang Banjar memiliki kemampuan menerima tanggung jawab besar dalam kancah persaingan global dimasa yang akan datang.
“Dulu rasa persaudaraan antar warga Banjar sangat kuat. Namun kini saat kehidupan semakin mengglobal saya menghimbau agar warga Banjar kembali Bersatu dan jangan terhempas individualistik,” tegas Hendropriyono dalam sambutannya.
Hendro memahami bahwa kondisi diaspora yang beragam ditambah era globalisasi membuat warga Banjar tidak semuanya ingat Bahasa daerah.
Dan pada akhir sambutannya Hendro Priyono, mengusulkan dibentuk kongres Bahasa Banjar karena Bahasa adalah bagian dari panji-panji kebudayaan yang harus dipertahankan tambah pria yang juga bergelar Pangeran Harya Hikmadiraja itu. (Rof/KPO-1)