Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Syekh Arsyad Al Banjari Ulama Besar Asal Banjar Dikenal Manca Negara

×

Syekh Arsyad Al Banjari Ulama Besar Asal Banjar Dikenal Manca Negara

Sebarkan artikel ini
IMG 20230801 WA0010 1
Wakil Dekan III Fakultas Studi Islam Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Albanjari (MAB) H.Abdul Hafiz, M.Pd.I

Banjarmasin, KP – Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari ulama kharismatik yang selalu melekat di hati masyarakat Kalimantan Selatan.

Putera Banjar kelahiran Desa Lok Gabang, 19 Maret 1710 M ini banyak meninggalkan jejak terlebih dalam bentuk karya tulis atau pun sebagai acuan di bidang keagamaan.

Baca Koran

Wakil Dekan III Fakultas Studi Islam Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Albanjari (MAB), H.Abdul Hafiz, M.Pd.I mengatakan, Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari merupakan pelopor pengajaran Hukum Islam di Kalimantan Selatan. Bahkan karya-karyanya menjadi kajian-kajian bidang pendidikan maupun sebagai acuan dasar agama terutama hukum fiqihnya.

“Beliau tak hanya dikenal ditanah kelahiran namun hingga kemanca negara, bahkan para ulama menjulukinya sebagai matahari Islam Nusantara,” katanya.

Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari sepulang menuntut ilmu beliau membangun pengajian (pesantren), namun tidak sebatas membangun sistem pendidikan model pesantren tetapi beliau aktif berdakwah kepada masyarakat umum, dari perkotaan hingga daerah terpencil.

Kegiatan itu pada akhirnya membentuk perilaku religi masyarakat. Kondisi ini menumbuhkan kesadaran untuk menambah pengetahuan agama dalam masyarakat.

Dalam menyampaikan ilmunya punya tiga metode, Cara bil hal, yakni keteladanan yang direfleksikan dalam tingkah laku, gerak gerik, dan tutur kata sehari-hari. Cara bil lisan dan bil kitabah metode dengan mengadakan pengajaran dan pengajian yang bisa disaksikan diikuti siapa saja, baik keluarga, kerabat, sahabat, maupun handai taulan. Dan bil kithabah menggunakan bakatnya di bidang tulis menulis.

“Metode ini merupakan buah kecerdasan yang dimiliki Syek Muhammad Arsyad Al Banjari,” kata H.Abdul Hafiz.

Selama memperdalam ilmunya selama 35 tahun di tanah Arab, Arsyad banyak belajar dengan para guru-guru terkemuka, di antaranya Syekh Athoillah bin Ahmad al Mishry, al Faqih Syekh Muhammad bin Sulaiman al Kurdi, dan al ‘Arif Billah Syekh Muhammad bin Abd Karim al Samman al Hasani al Madani.

Baca Juga :  HUT ke-52, PTAM Bandarmasih Diharapkan jadi Perusahaan Maju dan Sehat

“Dan beliau juga terkenal di Mekah karena keluasan ilmu yang dimiliki,” ucap Hafiz yang juga menjabat Wakil Sekretaris MUI Kota Banjarmasin ini.

Sekh Arsyad meninggal pada 1812 M di usia 105 tahun, dan lebih 40 tahun dalam memberikan penyebaran islam ditanah kelahirannya. Jasad beliau dikebumikan di Kalampayan.

Hafiz juga berharap apa yang diwariskan Syekh dengan kitabnya dapat terus dilestarikan dengan menerapkan pengajaran tidak hanya di perguruan tinggi seperti di Unsika, namun juga di tengah masyarakat pada umumnya.

“Beliau adalah pelapor pengajaran Hukum Islam di Kalimantan, mudah-mudahan apa yang telah ditorehkan oleh beliau melalui karya tulisan terus menjadi panutan,” pungkasnya. (fin/KPO-1)

Iklan
Iklan