Banjarmasin, KP – Beberapa waktu terakhir kabut asap tengah melanda Kalsel, dampak cemaran tak hanya dirasakan masyarakat orang dewasa, bahkan kasus ISPA di Kalsel yang sebagaian besar diderita anak-anak, tak terkecuali pelajar.
Hal tersebut menjadi perhatian banyak pihak, salah satunya Forum Silaturahmi Doktor Indonesia (Forsiladi) Kalsel.
Ketua Forsiladi Kalsel, Dr Jarkawi mengatakan, melihat kualitas udara yang buruk sekarang ini tentu sangat mengganggu, dan tak salah pelajar sudah seharusnya diwaijibkan menggunakan masker.
“Pendidikan memang penting, namun kesehatan lebih penting. Tak ada salahnya jika pelajar diwajibkan pakai masker, terlebih yang paling terdampak kabut asap,” katanya.
Bahkan jika kabut asapnya tersebut meninggi dan semakin parah, tentu ini sangat menghawatirkan bagi pelajar.
“Bisa saja proses belajar mengajar dilakukan secara online atau di rumah untuk sementara waktu. Pasalnya, apabila dipaksakan maka beresiko soal kesehatannya, apalagi kasus ISPA sedang tinggi-tingginya,” ucapnya.
Bahkan beberapa waktu terakhir ini kebijakan dikeluarkan Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin tentang mewajibkan pelajar Paud, SD dan SMP memakai masker
Dimana Kepala Disdik Kota Banjarmasin, meminta pemakaian masker kepada seluruh kepala sekolah SD, SMP termasuk PAUD di Kota Banjarmasin.
“Kita sangat mendukung yang dikatakan Disdik Kota Banjarmasin, agar siswa lebih banyak di dalam kelas dan kurangi beraktivitas di luar ruangan sekolah,” ucap Jarkawi menjelaskan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, M Ramadhan, menyampaikan, bahwa kasus ISPA baru ini bertambah menjadi sekitar 900 kasus, dan paling banyak menimpa anak-anak.
“Kasus ISPA bulan Agustus ada 5257 atau naik dari bulan sebelumnya sekitar 900 kasus. Kasus ISPA itu pengaruh asap yang sekarang ini terjadi,” lanjutnya.
“Kita imbau perbanyak minum air putih, suplemen dan menggunakan masker,” pungkasnya. (Fin/KPO-1)