Banjarmasin, KP – Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kalsel berperan penting dalam mendorong dan menciptakan transformasi ekonomi di level nasional dan daerah dapat berjalan dengan baik.
“Hal inilah lantas menjadi tantangan kita bersama, khusus terhadap KADIN sebagai mitra strategis pemerintah,” kata Wakil Ketua DPRD Kalsel, M Syaripuddin, usai rapat dengar pendapatan Komisi II DPRD Kalsel dan Kadin Kalsel, kemarin, di Banjarmasin.
Bang Dhin, panggilan akrab Syaripuddin mengungkapkan, pemerintah saat ini terus mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan guna menghadapi berbagai tantangan di depan yang tidak mudah.
“Perekonomian nasional dengan lompatan kemajuan teknologi dalam pesatnya peradaban zaman (global) saat ini membutuhkan akslerasi, percepatan, dan adaptasi yang menuntut kesiapan secara matang sumber daya manusia,” tambah politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan.
Bang Dhin menambahkan, Kadin harus terus berkolaborasi, mengingat organisasi yang mewadahi para pengusaha Indonesia, sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah dalam mendorong pergerakan dunia usaha di Kalsel.
“Diharapkan Kadin Kalsel dapat mendorong penciptaan iklim investasi dan kolaborasi dengan pemerintah. Kalau dilakukan, pasti akan menjadi legacy bagi pengurus Kadin,” ujar Bang Dhin.
Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo menyambut baik program-program Kadin Kalsel untuk memajukan Banua, mengingat industri di Kalsel masih hadapi segudang persoalan dan Komisi II beserta pemerintah terus memperjuangkan solusi terbaik.
“Kehadiran mereka (Kadin,red) sangat positif, dan banyak hal yang memang harus kita tindaklanjuti,” kata Imam Suprastowo.
Diantaranya mengenai Bank Kalsel untuk menjadi bank devisa, pinjaman tanpa agunan dari Bank Kalsel untuk usaha maupun masalah tenaga kerja.
“Salah satu contohnya, terkait sarjana pertanian yang ternyata tidak ingin menjadi petani,” ujar politisi PDI Perjuangan.
Sebelumnya, Ketua Kadin Kalsel, Hj Shinta Laksmi Dewi mengatakan, Kadin memiliki sejumlah program kerja yang mungkin bisa membantu Pemprov Kalsel dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
“Kita akan bekerjasama dalam penguatan-penguatan peraturan, khususnya tentang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM),” tambah Shinta, didampingi pengurus Kadin Kalsel.
Selain itu, juga penguatan home industry, hilirisasi industri, penguatan industri-industri kecil yang bermunculan di Kalsel, serta menguatkan kegiatan penambahan bidang pendidikan vokasi di Kalsel.
“Ini sebagai salah satu strategi mengelola bonus demografi 2030 nanti, sekaligus juga dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk supply ke Ibu Kota Negara,” jelasnya.(lyn/KPO-1)