JAKARTA, Kalimantanpost.com – Harga emas kembali tergelincir pada akhir perdagangan, Sabtu (30/9/2023) pagi WIB, memperpanjang kerugian untuk sesi kelima berturut-turut, karena data inflasi AS untuk Agustus lebih baik dari perkiraan meningkatkan ekspektasi bahwa Federal Reserve mungkin mempertahankan suku bunga di pertemuan kebijakan November.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, jatuh 12,50 dolar AS atau 0,67 persen menjadi ditutup pada 1.866,10 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.896,70 dolar AS dan terendah di 1.862,30 dolar AS.
Emas berjangka tergelincir 12,30 dolar AS atau 0,65 persen menjadi 1.878,60 dolar AS pada Kamis (28/9), setelah anjlok 28,90 dolar AS atau 1,51 persen menjadi 1.890,90 dolar AS pada Rabu (27/9), dan terpangkas 16,80 dolar AS atau 0,87 persen menjadi 1.919,80 dolar AS pada Selasa (26/9).
Patokan emas berjangka AS merosot 4,0 persen untuk minggu ini, penurunan mingguan terbesar sejak penurunan hampir 6,0 persen selama seminggu hingga 11 Juni 2021, dikutip dari Xinhua.
Untuk kuartal ketiga, penurunan emas Comex mencapai sekitar 3,0 persen, setelah penurunan sebesar 2,0 persen pada Agustus dan 5,0 persen pada September yang mengimbangi kenaikan Juli sebesar 4,0 persen. Pada kuartal kedua, emas berjangka turun hampir 4,0 persen. (Ant/KPO-3)