Banjarbaru, KP – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalsel, mengeluarkan kebijakan pembelajaran jarak jauh menyusul kabut asap yang kian hari kian tebal.
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring ini berlaku bagi SMA, SMK, dan SLB se Kalsel.
Surat edaran PJJ tersebut telah dikeluarkan pada 4 Oktober 2023. Kebijakan tersebut berlaku sampai dengan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mereda.
“PJJ berlaku mulai hari ini (kemarin, red),” jelas Kadisdikbud Kalsel, Muhammadun, Kamis (5/10).
Kendati pembelajaran berlangsung secara daring, lanjutnya, para tenaga pendidik tetap diharuskan memantau kesehatan serta memberi imbauan ke peserta didik.
“Guru dan tenaga pendidik tetap turun ke sekolah seperti biasa dengan menggunakan masker,” tuturnya.
Muhammadun menyebut, pemberlakuan berdasar arahan gubernur.
Terkait tebalnya asap akibat karhutla yang melanda berbagai wilayah, terutama di Banjarbaru.
“Diperbolehkan tatap muka apabila ada acara atau kegiatan penting yang sudah terjadwal, bisa dilaksanakan sebagaimana mestinya,” ujarnya lagi.
Kabut asap telah menyebabkan kasus inspeksi saluran pernapasan atas (ISPA) meningkat. Kini jumlahnya mencapai 5 ribuan kasus.
“Dari grafik data minggu terlihat peningkatan kasus ISPA,” jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel, Dr. Diauddin.
Menurut pria yang juga menjabat Pelaksana tugas Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, tersebut jika dibandingkan angka bulanan maka kenaikannya mencapai seribuan.
Ia menyebut kasus paling banyak terjadi di Kota Banjarmasin.
“Kenaikan perbulan mencapai seribuan kasus,” tuturnya.
Lantas apakah peningkatan kasus dikarenakan kabut asap yang belakangan kian tebal? Diauddin tak menampik.
Ia menyatakan kenaikan kasus karena kabut asap dan debu yang berterbangan.
“Bagi yang beraktivitas di luar rumah sebaiknya gunakan masker.
Jika asap sampai dalam rumah maka di dalam rumah sebaiknya juga pakai masker,” himbaunya.
Lebih jauh dijelaskan pria yang akrab disapa Dr. Dia, ini kasus ISPA rata-rata tidak dirawat inap di rumah sakit. Pasien ISPA kebanyakan hanya rawat jalan karena gejala tidak terlalu berat seperti flu dan batuk. (mns/K-2)