PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Kepala Perwakilan Banik Indonesia Kalteng Taufik Saleh, minta para guru di wilayah Kota Palangka Raya bisa menjadi agen perubahan bagi murid-muridnya dengan menjaga uang rupiah tidak lusuh.
Hal itu ia sampaikan saat membuka kegiatan Training of Trainer (ToT) bagi sedikitnya lebih dari 240 peserta pelatihan pelatih bagaimana guru mendidik dan melatih muridnya cinta dan paham uang rupiah, di Kantor BI, Kamis (19/10/2023).
Kegiatan yang mengusung tema “Training of Trainer “Cinta dan Bangga Paham Rupiah” bagi guru se Kota Palangka Raya itu, Taufik berharap setelah agenda itu para guru bisa menyelipkan pelajaran pentingnya menjaga uang rupiah agar tidak lusuh, tetapi terus rapi dan bugar.
Menjaga rupiah tetap utuh, lanjut dia, dengan cara tidak dicoret-coret, tidak diremas-remas, terhindar dari air dantidak dilipat-lupat. Semua pasti ingin uangnya fresh.
“Uang rupiah kita terakhir desainnya mendapat apresiasi terbaik di dunia,” paparnya.
Masih menurut Kepala Perwakilan BI, kegiatan ToT ini untuk pengajar se Kota Palangkaraya dimaksudkan untuk memperluas orang-orang yang mampu menjelaskan mengenai Cinta, Bangga dan Paham Rupiah.
“Termasuk transaksi digital dari QRIS, jadi kita didik langsung para guru SD,SMP, dan SMA. Setelah mereka paham dan dapat ilmunya, mereka mengajarkan pada peserta didik semuanya, sehingga anak-anak usia dini, menengah, dan milenial bisa sama sama memahami apa itu cinta, bangga dan paham rupiah,” ujarnya.
Ia mengharapkan cinta, bangga, dan paham rupiah bisa menjadi bagian pengawasan ilmu ekonomi sebagai bahan ajar kepada para guru untuk mengajarkan ke semua siswa.
“Uang rupiah perlu dijaga, kita harus mencintai dan bangga serta paham rupiah,” ujarnya.
Sementara itu Kadisdik Kota Palangka Raya, Jayani mengaku acara ini merupakan kegiatan yang luar biasa, bertujuan agar peserta menjadi penyambung suara bagi siswa agar bangga uang Indonesia, bangga hasil produk Indonesia agar uang Indonesia kuat.
Selain itu, jelas Jayani, juga bangga produk-produk UMKM dan perlu disampaikan ke siswa, agar bangsa ini membeli buatan sendiri.
“Para guru bisa jadi teladan untuk bangga dengan uang rupiah dan produk lokal. Juga bangga dengan lingkungan, bangga wisatanya lokal yang luar biasa, sisipkan dalam proses belajar -mengajar di dalam kelas,” tegasnya.
Acara diisi dengan penyerahan bantuan CSR dan bantuan alat sekolah untuk siswa SDN di beberapa Kelurahan di Kota Palangka Raya. (Drt/KPO-3)